“Ada juga dikenalkan multidimensional poverty index, tetapi karena cara mengindeks dan bobot kreditnya belum ada kesepakatan. Maka sementara Indonesia sendiri masih menggunakan angka US$ 1,9. Tapi kalau kita naikkan ke angka US$ 2,15 maka jumlah miskin ekstrem itu akan naik dari 4,77 juta menjadi 6,7 juta,” jelasnya.
Oleh karena itu, kini pemerintah mulai memfokuskan dirinya untuk menekan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Dalam tindakannya, pemerintah mulai melakukan beberapa cara seperti memberikan bantuan sosial secara langsung.
Pemerintah juga mulai mengupayakan pemberdayakan masyarakat dan memperkecil hal-hal yang dapat meningkatkan laju kemiskinan.
“Kita juga sedang menggunakan data regosek (Registrasi Sosial Ekonomi) mudah-mudahan betul-betul dapat dipakai sebagai data untuk bantuan sosial yang terintegrasi. Sehingga benar-benar inclusion dan exclusion error bisa dia sangat kira kurangi,” tutup Menteri Suharso. (rge/zaa)