Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Anjuran Kehamilan yang Baik Sebelum Usia 30 Tahun Menurut BKKBN, Ini Alasannya!

Seorang wanita yang mengikuti anjuran kehamilan sebelum usia 30 tahun. (Sumber: UNICEF)

ANDALPOST.COM – Anjuran kehamilan sebelum usia 30 tahun baru-baru ini diumumkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Informasi ini ditunjukkan kepada para wanita yang sudah menikah.

Melansir dari Antara News yang dikutip berdasarkan informasi BKKBN, wanita hamil sebaiknya tidak hamil setelah menginjak usia 30 tahun. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko kematian dan memburuknya kesehatan ibu dan janin.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa kesehatan seorang ibu akan menurun setelah usia 30 tahun ke atas. Ia menyampaikan hal ini saat menghadiri acara di Jakarta pada Selasa (20/12/2022).

Berdasarkan keterangannya, perempuan tidak boleh hamil di atas usia tersebut. Jika seorang wanita di atas usia 30 hamil, maka kemungkinan risiko selama kehamilan lebih tinggi.

Pada usia tersebut, janin dapat mengalami kelainan atau cacat bawaan, seperti gangguan fungsi organ atau bagian tubuh tertentu. Hal ini juga dapat menyebabkan gangguan selama tumbuh kembangnya di dalam kandungan.

“Apalagi jika (usia ibu) mendekati 40 tahun, dapat menyebabkan kelainan bawaan atau cacat bawaan pada anak, dan dapat meningkatkan kelainan kromosom,” jelas kepala BKKBN tersebut.

Anjuran usia yang baik untuk hamil adalah di atas 20 tahun dan sebelum usia 30 tahun. Adapun saran usia ideal untuk menikah bagi perempuan adalah 21 tahun, sedangkan laki-laki usia idealnya adalah 25 tahun.

Menurut Harto, puncak manusia secara biologis ada pada rentang usia 32–35 tahun. Setelah itu, terjadi penurunan fungsi optimal dari banyak sel atau komponen dalam tubuh.

Selain itu, BKKBN juga menyarankan untuk menjaga jarak minimal tiga tahun antara kehamilan. Ia juga menyarankan untuk membatasi jumlah anak hanya dua saja.

Sementara itu, dalam rangka Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2022 kemarin, BKKBN meminta seluruh keluarga memanfaatkan momentum tersebut sebagai kesempatan untuk meningkatkan pengawasan kesehatan fisik dan mental seorang ibu.

Untuk menggiatkan dan membangkitkan semangat kampanye pencegahan kehamilan di usia tua, BKKBN terus menggalakkan program kesehatan reproduksi yang komprehensif beserta dampaknya.

Wardoyo selaku Kepala BKKBN menyampaikan jika semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya kesehatan reproduksi, maka masyarakat akan semakin terhindar dari hal-hal seperti hamil di usia tua, pergaulan bebas, dan melakukan perkawinan anak.

Untuk menyukseskan kampanye tersebut, seluruh elemen pihak terkait juga banyak yang dilibatkan, seperti media massa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sekolah.

Hal ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan reproduksi, salah satunya yang dapat membantu mencegah kehamilan pranikah.

Sementara itu, akun Instagram dengan target anak muda Folkative juga memberikan informasi terkait hal ini.

“Ini kan cuma saran ya guys ya. Itu di caption juga udah ada penjelasan faktor-faktornya, tapi namanya rezeki berupa anak yang dikasih Tuhan kan udah diluar kuasa manusia. Intinya, mau berapapun usianya, percaya aja waktu-Nya pasti tepat,” tulis akun @folkative dalam postingannya.

“Cuma saran ya guys ya… Kan yg berbuat dan menanggung juga kita. Emang pemerintah mau bayarin lahiran?” timbal salah satu akun bercentang biru di Instagram @ardinhai.

”Disarankan begitu karna memang kehamilan di atas 30 tahun itu berisiko, jadi jangan negatif thinking ke BKKBN sok ngatur kehidupan kalian dan menganggap hamil usia di atas 30 tahun itu ga boleh. Saran itu Cuma salah satu upaya supaya angka kemayian ibu dan bayi di Indonesia menurun,” komentar akun salah seorang netizen @dinalndr.

Nah, kalau menurut Andalpeeps sendiri, apakah kalian setuju dengan pernyataan dan saran dari BKKBN terkait kesehatan kehamilan yang baik adalah sebelum usia 30 tahun?

(RNH/MIC)