Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Asosiasi Pemain Futsal Wanita Internasional Kecam Janji-Janji Manis FIFA

Natalia Orive, Presiden AJFSF (tengah-bawah) bersama dengan para pemain futsal Wanita dari seluruh dunia muncul dalam video kampanye (Foto: Tangkapan layar video di Youtube Channel The Guardian)

ANDALPOST.COM – Pemain futsal wanita di seluruh dunia bersatu untuk menuntut tindakan diskriminatif yang dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Tindakan diskriminatif yang dirasakan oleh Asosiasi Pemain Futsal Wanita Internasional (AJFSF) dikarenakan FIFA menolak untuk memenuhi janjinya mengadakan Piala Dunia Futsal Wanita. 

Protes keras ini dilayangkan oleh AJFSF melalui sebuah video kampanye di kanal Youtube The Guardian, Rabu (2/11/2022). Mereka mengutuk pengabaian FIFA terhadap pemain futsal wanita. Dalam video tersebut mereka juga menuntut komitmen nyata sekali dan untuk selamanya. 

Mereka menambahkan, “untuk pertama kalinya dalam sejarah, secara terbuka kami bersama-sama mengecam perlakuan diskriminatif.”

Video berdurasi 1 menit 16 detik ini muncul menjelang perhelatan akbar Piala Dunia Sepak Bola Pria di Qatar. Terlihat sepuluh pemain wanita terbaik dunia muncul dalam rekaman video tersebut.

Tanggapan Pemain-pemain Futsal Wanita

“Tahun demi tahun mereka menjanjikan kami Piala Dunia,” kata kapten andalan Italia, Ersilia D’Incecco. “Kesetaraan tidak bisa menjadi janji,” tambah Julia Paz Dupuy dari Argentina.

“Kami benar-benar kecewa,” kata Natalia Orive, Presiden AJFSF, yang dibentuk pada 2010 untuk mewakili pemain di Spanyol dan diluncurkan kembali pekan lalu sebagai suara global. 

Natalia mengatakan bahwa futsal wanita menderita “diskriminasi ganda” oleh FIFA, kalah dari futsal pria dan sepak bola wanita. 

“FIFA memiliki strategi untuk sepak bola wanita, kesetaraan gender, dan inklusi. Jika mereka (FIFA) berinvestasi pada pemain sepak bola wanita, persentase dari uang tersebut seharusnya juga mengalir untuk futsal karena kami juga wanita dan memiliki hak bermain dan peluang yang sama untuk berkembang. Kami merasa ditinggalkan di dalam komite (FIFA) ini selama bertahun-tahun, sekarang mereka melakukan hal yang sama dengan kam,” katanya.

“Kami tidak mencoba untuk bersaing dengan sepak bola. Kita hanya ingin ruang kami sendiri untuk berkembang. Ini tidak benar. Ini tidak adil. Terus, apa yang kami tunggu?” tanya Natalia dengan heran.

Tidak hanya presiden dari AJFSF yang merasakan kekecewaan ini, Kapten legenda Spanyol sekaligus pemegang rekor caps, Anita Luján, juga mencurahkan keresahannya bahwa ia merasa marah, frustasi, dan kecewa dengan FIFA. 

Anita berharap mendapat jawaban mengapa Piala Dunia dan olahraga mereka tidak penting bagi FIFA. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.