ANDALPOST.COM – Pada Selasa, (16/5/2023), Bank Syariah Indonesia mengatakan bahwa pihak mereka telah melakukan kerjasama dengan regulator guna meningkatkan keamanan data para nasabah.
Hal tersebut dilakukan ditengah pemberitaan tentang bocornya data rincian rekening 15 juta nasabah yang dipublikasikan secara online yang disebutkan sebagai imbas dari serangan ransomware.
Dikatakan oleh seorang pakar siber, bahwa apa yang dialami oleh BSI merupakan salah satu pembocoran paling parah di Indonesia dalam sektor lembaga keuangan. Hal tersebut dibandingkan dengan kebocoran data yang terjadi pada perusahaan dan lembaga pemerintahan yang telah terjadi beberapa tahun terakhir.
Terganggunya Layanan Keuangan BSI
Pada awalnya serangan yang bersifat siber menimpa BSI pada tanggal 8 Mei 2023, yang dimana gangguan mulai dirasakan pada bagian pemberian pinjaman Bank terhadap nasabah .
Ketika hal tersebut terjadi pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) menanggapi masalah tersebut dengan menganggap bahwa peristiwa yang menimpa mereka saat itu hanya sebagai sebuah “gangguan”. Kemudian gangguan yang terjadipun dapat diselesaikan pada 9 Mei 2023.
Pihak yang Bertanggung Jawab
Dalam menyikapi masalah tersebut seorang ahli dunia siber, Teguh Aprianto dan sebuah perusahaan yang berkutat pada bagian keamanan teknologi yang bertempat di Singapura, DarkTracer. Ia menjelaskan bahwa penyerangan yang diraskan oleh BSI saat itu merupakan seebuah aksi yang dilakukan oleh kelompok peretas LockBit 3.0.
Hal tersebut selaras dengan apa yang didapati dalam site LockBit yang sudah memakan banyak korban dan salah satunya adalah Bank Syariah Indonesia (BSI).
Teguh Aprianto juga memberikan konfirmasinya mengenai klaim tersebut melalui cuitan Twitter @secgron, “Data @bankbsi_id saat ini sudah resmi dibocorkan secara bertahap oleh LockBit. Dengan estimasi total 8.133 file yang akan dibocorkan secara keseluruhan.” Tulis Teguh.
“Informasi pribadi 24,437 karyawan BSI dan dokumen internal sudah masuk ke list yang telah dibocorkan lebih awal,” tambahnya.
Diketahui bahwa data nasabah yang sudah dapat dipastikan bocor tersebut, memiliki informasi-informasi penting dari setiap nasabah BSI. Data pribadi hingga informasi pinjaman nasbah kepada pihak Bank.
LockBit 3.0
Ransomware LockBit 3.0 merupakan sebuah perangkat lunak yang sangat berbahaya. Dimana perangkat tersebut dapat memblokir akses pengguna ke server komputer. Pemblokiran tersebut dapat menyebabkan setiap pihak yang ingin mengaksesnya secara bebas harus membayar tebusan kepada pihak LockBit.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.