ANDALPOST.COM – Bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Palestina tahap kedua baru-baru ini telah dilaksanakan. Kali ini pemerintah Indonesia memberangkatkan 1 pesawat Airbus 330 dari Bandara Soekarno Hatta.
Seperti diketahui, sebelumnya bantuan kloter pertama yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah seberat 7 ton. Bantuan tersebut meliputi obat-obatan, alat penyuling air bersih, tenda, selimut, makanan, pakaian, dan sejenisnya.
Adapun jenis-jenis bantuan kemanusiaan meliputi barang logistik yang dikirimkan tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan rakyat Palestina di Gaza.
“Kemudian ada juga obat emergency, ini penting untuk minimal bisa membantu teman-teman yang harus operasi bedah minor,” ujar Sumarjaya, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes melalui situs Kementerian Kesehatan pada Selasa (7/11/2023).
Tak sampai di situ, pihak Kemenkes juga menambahkan beberapa bantuan pokok seperti makanan tambahan bagi Balita dan ibu hamil. Kemudian, ada juga alat-alat kesehatan atau hygiene kit yang diperuntukkan bagi bayi, Balita, dan ibu hamil.
“Jadi totalnya sekitar 7 ton dan nanti untuk alat-alat medis yang untuk rumah sakit akan kita berangkatkan di kloter kedua,” kata Sumarjaya.
Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Indonesia (Hubinter Polri) Irjen Pol. Krishna Murti mengatakan pihak-pihak yang menjadi delegasi Indonesia pengirim bantuan terdiri atas anggota Polri dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Keberangkatan Pesawat yang Menyalurkan Bantuan ke Gaza
Bantuan tahap kedua yang dikirimkan ke Palestina menggunakan Pesawat Airbus 330 dengan kode penerbangan JT6001 berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kemudian pesawat tersebut langsung melakukan penerbangan menuju Bandara El Arish Mesir.
Diketahui, Bandara El Arish Mesir ini merupakan bandara yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai bantuan dari seluruh dunia. Bandara ini baru saja dibuka oleh pemerintah Mesir.
Pada saat pesawat tersebut meluncur, terdapat kendala cuaca yang tidak stabil di sekitar El Arish.
Hingga kemudian, penerbangan tersebut sempat dialihkan ke Bandara Internasional Kairo.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
