Ia mengatakan Bapanas akan melakukan monitor terhadap stok gula di gudang. Juga memonitor realisasi produksi dan distribusi gula hasil penugasan akhir 2022 guna mengisi pasokan jelang musim giling 2023.
Sementara untuk cabai yang saat ini masih fluktuatif, Ketut mengatakan Bapanas optimistis akan stabil menyusul gerakan tanam yang sudah dijalankan.
“Cabai memang fluktuatif, tapi karena kita sudah menjalankan gerakan tanam, udah-mudahan itu bisa menurunkan atau menstabilkan (harga),” ujarnya.
Komoditas Pangan yang Alami Penurunan Harga
Selain memaparkan kenaikan harga sejumlah komoditas, dalam rapat koordinasi kali ini Bapanas juga menyampaikan beberapa komoditas yang alami penurunan harga.
Setidaknya ada tiga komoditas yaitu daging sapi turun 0,26 persen menjadi Rp135.342/kg. Kemudian ada telur ayam ras yang turun 3.69 persen menjadi Rp28.287/kg. Juga daging ayam ras yang turun 3,62 persen menjadi Rp34.580/kg.
“Untuk daging ayam ras ini agak anomali. Di sisi hilir stabil (harganya), di sisi hulu masih agak terganggu,” kata Ketut.
Dijelaskan bahwa harga daging ayam ras di tingkat peternak masih relatif rendah. Untuk itu Bapanas akan melakukan koreksi harga agar peternak mendapatkan harga yang baik.
“Harga tingkat eceran harga masih stabil. Di tingkat produsen masih agak perlu kami koreksi. Agar naik sedikit sehingga peternak juga nyaman dengan harga yang akan diperoleh,” tukasnya. (lth/fau)