Selain masalah mental, stress yang berkelanjutan juga dapat memberikan efek negatif kepada kesehatan tubuh, seperti menyebabkan sakit jantung, tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan juga stroke.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stress ini tentu saja dapat menyebabkan kematian. Jadi, pernyataan dari Batuli mengenai menghindari stress untuk memiliki umur yang panjang tidak salah juga. Menurut Batuli, merokok merupakan solusi dari masalah tersebut.
Bukan informasi yang asing lagi bahwa merokok dapat meningkatkan resiko kanker, masalah terhadap paru-paru, infeksi mata dan tenggorokan, bahkan hingga kematian.
Lantas, bagaimana bisa Batuli hidup dengan umur yang sangat panjang dengan pola hidup yang bisa dibilang sangat tidak sehat?
Bagaimana Batuli Bisa Hidup Panjang?
Dalam cerita Batuli, mengonsumsi 30 batang rokok perhari membuatnya dapat hidup selama 119 tahun. Hal tersebut bertentangan dengan pola hidupnya dan fakta yang ada, yakni berumur panjang.
Rokok memang mematikan dan banyak efek negatifnya, tetapi dari cerita ini menunjukkan bahwa rokok tidaklah menjadi satu-satunya penyebab kematian.
Di samping itu, kondisi kesehatan mental yang cenderung tidak diperhatikan oleh orang banyak karena memang tidak kasat mata. Namun sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup, hingga dapat menyebabkan kematian.
Menurut Andalpeeps, hal-hal apa lagi selain rokok dan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi kualitas dan keberlanjutan hidup kita? (ala/zaa)