ANDALPOST.COM – Dunia metaverse digadang-gadang akan menjadi teknologi paling andal di masa yang akan datang. Metaverse sendiri adalah gabungan dari teknologi VR atau Virtual Reality dan AR atau Augmented Reality.
Teknologi VR merupakan headset berbentuk kacamata besar yang akan membuat pengguna merasakan kenyataan di dalam dunia baru secara virtual. Sedangkan AR adalah elemen virtual yang seakan tersusun mengambang di hadapan kita di dunia nyata.
Dunia metaverse yang terdapat di dalam headset VR tersebut akan menampilkan lingkungan fisik melalui layar pada kacamata. Hal ini dapat dimengerti sebagai keadaan nyata tanpa halangan apapun. Tampilan di dunia metaverse itu juga dilengkapi dengan elemen digital yang dihasilkan dari Augmented Reality (AR).
Dalam penggabungan kedua hal tersebut, metaverse akan memberikan pengalaman virtual yang terasa nyata. Teknologi metaverse akan memberikan perasaan hadir dari tiap para pengguna.
“First, the feeling of presence. This is the defining quality of the metaverse (Pertama, adanya perasaan hadir. Ini menjelaskan kualitas dari suatu metaverse),” jelas Mark Zuckerberg dalam akun Youtube Meta.
Anakan perusahaan milik Mark Zuckerberg ini diketahui telah memproduksi VR headset yang diharapkan menjadi alat terbarukan dalam dunia metaverse.
Mark menyebutnya sebagai Meta Quest Pro, dengan alat tersebut pengguna benar-benar dapat menggantikan lingkungan asli di dunia nyata dengan lingkungan digital atau disebut dengan realitas virtual.
Bagaimana Cara agar Hadir di Dunia Metaverse?
Metaverse dapat memberikan pengguna perasaan hadir di dunia realitas virtual bersama orang lain meskipun lokasinya sedang saling berjauhan.
Poin penting yang perlu diingat untuk merasakan hal tersebut adalah para pengguna perlu terhubung di dunia virtual yang sama. Dengan begitu pengalaman bertemu dengan orang lain di dalam satu ruang yang sama akan tercipta.
Kegiatan apa yang mungkin dilakukan oleh masyarakat secara virtual dalam beberapa waktu terakhir?
Contohnya seperti pertemuan virtual yang mana kebanyakan masyarakat masih menggunakan perangkat laptop maupun ponsel untuk kegiatan tersebut.
Melalui dunia metaverse, pertemuan virtual yang awalnya hanya melalui layar kaca kini dapat terasa nyata karena seolah-olah anda berada di suatu ruangan yang sama.
Meskipun terdapat salah satu anggota yang tidak memiliki perangkat headset VR saat sedang mengikuti pertemuan di dunia metaverse tersebut, ia akan ditampilkan sebagai video yang mengambang di dalam ruangan.
Bayangannya seperti terdapat video mengambang di hadapan avatar-avatar pengguna dalam pertemuan di dunia metaverse.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Marques Brownlee dalam akun Youtubenya, bahwa di dunia metaverse mereka membangun ruangan pertemuan virtual reality sebegitu rupa sehingga dapat terasa begitu nyata.
“You can do video conferencing in VR with other people. Some of your friends don’t have VR headsets, that’s fine. They’ll shop up as floating video feed in the metaverse (Kamu dapat melakukan konferensi video dalam VR dengan orang lain. Ketika terdapat beberapa teman yang tidak memiliki headset VR itu tidak masalah.
Mereka akan menampilkan orang tersebut secara mengambang di dunia metaverse),” jelas Marque pada akun Youtubenya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.