Ia mengaku sering meliput kegiatan dr. Erwinn dan menurutnya, yang dilakukan oleh dr. Erwinn merupakan kerja nyata.
“Jadi yang paling bagus yang dapat poin penilaian saya itu pemikirannya, pemikirannya itu cerdas. Kemudian biasanya pimpinan itu kan pencitraan, nah ini kelihatannya ngga mengarah ke situ. Jadi dia mempunyai ide dan gagasan yang bagus dan direalisasikan melalui rumah sakit-rumah sakitnya dia. Untuk realisasi itu jalan juga dan kebetulan lihat sendiri,” tutur Pramono.
Program Bhayangkara Prioritas
Berdasarkan wawancara yang kerap dilakukan oleh detikcom dengan salah satu kepala Rumah Sakit Bhayangkara di Jawa Timur, AKBP dr. Heri Budiono, ia menjelaskan mengenai program ini.
“Bhayangkara Prioritas itu artinya kita memberikan prioritas kepada masyarakat yang kurang mampu untuk berobat ke jajaran Rumah Sakit Bhayangkara maupun fasilitas kesehatan Polri di Polda Jatim. Jadi semisal ada pasien tidak mempunyai BPJS kita akan mendaftarkan pasien ini supaya bisa mempunyai BPJS,” kata dr. Heri.
Dr. Heri menyebutkan, bahwa saat pandemi Covid-19 ketika banyak orang yang kehilangan orang tuanya, mereka menjadi salah satu penerima kartu Bhayangkara Prioritas.
“Jadi anak yatim ini didata, kemudian dibayarkan iuran BPJS-nya oleh RS Bhayangkara sesuai dengan rayonisasinya. Seperti saya di RS Bhayangkara Bondowoso, saya meng-cover iuran BPJS untuk anak yatim korban Covid itu di sekitar wilayah Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. Kemudian ada RS Bhayangkara ini kan 10 di Jawa Timur, jadi masing-masing dibagi beberapa wilayah sesuai dengan rumah sakit yang terdekatnya,” tambahnya.
Dr. Heri mengaku bahwa ia sudah lama mengenal dr. Erwinn. Heri merupakan adik tingkat Erwinn saat menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Airlangga (Unair).
Dr. Heri pun menyebutkan, bahwa dr. Erwinn terkenal sebagai seseorang yang turut mengabdikan dirinya agar masyarakat bisa memiliki pelayanan kesehatan yang baik. (ala/ads)