ANDALPOST.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau Kota Jayapura pasca diguncang gempa 5.4 magnitudo Kamis (9/2) lalu.
Kunjungan yang diwakili Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan ditujukan untuk memastikan situasi terkini di lokasi bencana.
“Kedatangan kami memastikan apa yang terjadi atas bencana gempa bumi. Juga apa yang merugikan baik kepada masyarakat maupun infrastruktur,” terang Fajar, Sabtu (11/2).
Dari hasil peninjauan langsung, Fajar menyampaikan kondisi di Jayapura saat ini secara umum sudah mulai kondusif.
“Menurut kami cukup terkendali penanganan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota. Sudah cukup bagus. Aktivitas posko berjalan, penanganan darurat pun sudah berlangsung,” lanjutnya.
Ia juga mengkonfirmasi terdapat empat korban meninggal dan lima korban luka dalam bencana tersebut.
“Benar adanya empat orang meninggal dunia dan sudah dimakamkan. Lima orang luka sudah dinyatakan (dalam kondisi) baik,” ujarnya.
Disampaikan pula kalau saat ini sebanyak 2.000 lebih pengungsi telah mulai berangsur kembali ke rumah pada siang hari.
Namun, Fajar mengatakan pada malam hari di beberapa titik pengungsi yang khawatir akan gempa susulan mendiami posko.
“Kami juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada dan jangan terlalu takut atau panik. Dalam teori dikatakan akan ada gempa susulan. Insya Allah tidak akan lebih besar dari gempa induk yang terjadi sebelumnya,” kata Fajar.
Data terakhir BNPB pada Jumat tanggal 10 Februari 2023 mencatat pengungsi terdampak gempa sebanyak 2.136 jiwa.
BNPB Kerahkan Bantuan Senilai Rp1 Miliar
Dalam kesempatan ini BNPB juga menyerahkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp750 juta dan bantuan paket sembako senilai Rp250 juta.
Bantuan tersebut diserahkan dan diterima secara simbolis oleh Wali Kota Jayapura Frans Pekey.
“Bantuan dana siap pakai ini prosedurnya untuk mendukung operasional petugas BPBD, hingga TNI/Polri dalam menangani bencana,” jelas Fajar.
Lebih lanjut BNPB juga akan melakukan pengecekan terhadap bangunan-bangunan yang terdampak gempa.
Fajar mengatakan pihaknya akan melakukan komunikasi assessment termasuk pada infrastruktur publik guna mendorong ketersediaan layanan.
“Berikut kami juga akan komunikasi assessment pada bangunan yang terdampak gempa. Termasuk rumah sakit agar bisa segera ditempati sehingga layanan umum bisa berfungsi sebagaimana mestinya,” lanjutnya.
Catatan BNPB per tanggal 10 Februari 2023 merinci kerugian materil pada 15 rumah rusak berat, satu rusak sedang, dan 28 rusak ringan.
Selain itu tercatat satu cafetaria roboh dan tenggelam, lima gedung perkantoran dan RSUD Kota Jayapura rusak. Juga tercatat satu masjid, dua gereja, satu hotel dan satu supermarket turut terdampak guncangan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.