Dijelaskan oleh BMKG, kerusakan infrastruktur di Jayapura terjadi karena lokasi pusat gempa berada di darat.
“Gempa tanggal 9 Februari berlokasi di darat kedalaman dangkal 10 km. Kekuatan 5.4 magnitudo. Sehingga dampak yang terjadi adalah menimbulkan banyak kerusakan infrastruktur,” kata perwakilan BMKG.
BMKG menjelaskan bahwa lokasi pusat gempa kali ini berbeda dengan yang terjadi pada tanggal 2 Januari 2023 dengan kekuatan 4.9 magnitudo.
“Gempa tanggal 2 Januari lokasinya di laut dengan kedalaman 10 km. Itu kenapa dampak (gempa 9 Februari) berbeda,” lanjutnya.
Guna mengantisipasi dampak lebih lanjut dari kerusakan infrastruktur, BMKG bersama BPBD Papua terus melakukan mitigasi dengan memberikan imbauan kepada masyarakat.
“Untuk masyarakat yang berada di dekat sumber gempa, untuk selalu memperhatikan kondisi bangunannya. Jika terlihat kurang baik, sementara mengungsi ke posko yang sudah disediakan pemerintah,” tutup BMKG. (lth/fau)