Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

BRIN: Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesehatan Imun dan Diabetes

Tangkapan layar Webinar Bincang Riset PR BOOT Tahun 2023 | YouTube/BRIN Indonesia

ANDALPOST.COM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), terus melakukan upaya untuk mendorong percepatan pembangunan industri farmasi. Tentunya, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia.

BRIN, kembali mengadakan Webinar Bincang Riset Seri 2 pada Rabu (12/04/2023). Webinar ini dilaksanakan oleh, Pusat Riset Bahan Obat dan Obat Tradisional (PR-BOOT) melalui YouTube dan Zoom.

Diketahui, webinar ini dipimpin oleh Elsera Br Tarigan, yang juga menghadirkan dua narasumber. Yakni, A.B. Naro Putra dan Lilik Sulastri.

Kesehatan Imun Manusia melalui Ubur-ubur

Pembicara pertama, yaitu Naro sebagai Peneliti PR-BOOT BRIN. Menyampaikan presentasinya yang menjelaskan tentang ubur-ubur raksasa (Nemopilema nomurai). 

Dijelaskan, ubur-ubur raksasa ini dapat meningkatkan imun tubuh, khususnya dalam kemampuan tubuh untuk meningkatkan stimulasi produksi antibodi. Yakni, stimulasi melalui Immunoglobulin M (IgM) dan IgG.

Sementara itu, terdapat banyak penelitian yang membuktikan, bahwa senyawa aktif terbesar yang terkandung dalam ekstrak jellyfish (ubur-ubur) adalah collagen.

“Dalam kasus ini saya mencoba menggunakan enzim kolagenase dengan konsentrasi yang berbeda,” jelas Naro dalam acara webinar tersebut.

“Ketika jellyfish collagen di treatment dengan enzim kolagenase dengan konsentrasi yang meningkat, maka kemampuan produksi cytokine menurun. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa senyawa mayor yang berperan adalah collagen,” lanjutnya.

Alhasil, penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi akan kemampuan kolagen dalam ubur-ubur yang dapat menstimulasi aktivasi sel dendritic (DC).

Diketahui, sel dendritik ini merupakan sel yang penting dalam proses komunikasi internal di sistem imun manusia.

Sel itu, berfungsi untuk mensinkronkan sistem imun bawaan kita, dengan sistem imun spesifik.

Obat Antidiabetes melalui Daun Teh

Selanjutnya, untuk pembicara kedua yaitu Lilik, adalah seorang dosen dari Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor (STTIF).

Pada webinar ini, Lilik memaparkan presentasinya dengan judul “Aktivitas Antidiabetes Kombinasi Fraksi Air Daun Salam dan Daun Teh”. 

Kemudian, Lilik menjelaskan mengenai latar belakang penelitiannya, yaitu komplikasi dari penyakit diabetes. Antara lain seperti, penyakit cerebrovascular, retinopathy, coronary heart disease, nephropathy, neuropathy, dan lainnya.

Ia juga berargumen, bahwa berdasarkan data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Pada tahun 2019, penyakit diabetes di dunia mencapai 463 juta kasus.

Penyakit diabetes ini diperkirakan akan terus meningkat, dan pada tahun 2045, diprediksi dapat mencapai 700 juta kasus, sebesar 51% kenaikan dari tahun 2019.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.