ANDALPOST.COM – Bud Light mengumumkan pada hari Selasa (30/5/2023) bahwa mereka akan melakukan donasi sebesar $200.000 dolar AS untuk National LGBT Chamber of Commerce (NGLCC), khususnya bagian Communities of Color Initiative (CoCi).
Target donasinya dipilih dalam rangka mendukung pemilik bisnis yang merupakan bagian dari komunitas orang kulit berwarna (People of Color/PoC).
Dalam sebuah pengumuman pers, disebutkan inisiatif tersebut mendukung “bisnis milik minoritas LGBTQ+ melalui sertifikasi, beasiswa, dan pengembangan bisnis.”
Hal ini dikarenakan tidak hanya menerima reaksi keras dari kaum sayap kanan konservatif di AS. Hal tersebut karena caranya mengatasi kampanye transgender-inklusif, merk tersebut juga mengalami pukulan balik dari kaum sayap kiri progresif.
Menurut situs webnya sendiri, NGLCC adalah perusahaan nirlaba yang berupaya memperluas komunitas bisnis LGBTQ+. Nirlaba itu juga mengadvokasi hak-hak LGBTQ+ di seluruh dunia.
Didirikan pada tahun 2002, kelompok itu adalah yang terbesar dari jenisnya dan secara resmi mensertifikasi bisnis sebagai milik LGBTQ+.
NGLCC mengatakan bahwa labelnya mewakili 1,4 juta pemilik bisnis LGBTQ dan US $1,7 triliun dolar dalam kegiatan ekonomi tahunan di AS saja.
Donasi Bud Light ke NGLCC dilakukan setelah beberapa bulan yang sulit untuk merek bir tersebut.
Bud Light dan Dylan Mulvaney
Pada tanggal 1 April, influencer media sosial transgender Dylan Mulvaney memposting video Instagram berdurasi 50 detik. Melalui postingannya memperlihatkan beberapa kaleng Bud Light khusus dengan wajahnya di atasnya.
Selama bulan berikutnya, kaum konservatif kehilangan akal, memposting video saat mereka membuang kaleng Bud Light. Mereka menembak kasus Bud Light dengan senapan semi otomatis.
Partai Republik terpilih tanpa dasar mengklaim bahwa Mulvaney adalah seorang pedofil dan keseimbangan kekuatan global akan terganggu oleh video Instagram Mulvaney.
Yang lain mengatakan bahwa mereka memboikot Bud Light, dan malah beralih ke merek lain yang sama-sama ramah LGBTQ+.
Pada akhir April, perusahaan induk Bud Light—Anheuser-Busch—sampai mengeluarkan pernyataan.
“tidak pernah bermaksud untuk menjadi bagian dari diskusi yang memecah belah orang … Kami berada dalam bisnis menyatukan orang sambil minum bir.” ucapnya.
Bud Light: Inklusivitas Hanya Ilusi?
Komentator online mencatat bahwa perusahaan menyumbangkan banyak uang kepada politisi anti-LGBTQ+.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.