Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Burger King Tetap Berjualan di Rusia Meski Berjanji untuk Hengkang

Gerai-gerai Burger King yang terletak di Rusia (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

ANDALPOST.COM — Burger King tetap buka seperti biasa di Rusia meskipun pemilik merek tersebut berjanji untuk meninggalkannya lebih dari setahun yang lalu. 

Restaurant Brands International (RBI), yang memiliki 15% bisnis waralaba makanan cepat saji di Rusia, mengatakan bahwa mereka “belum ada kabar terbaru untuk dibagikan saat ini” setelah keluarnya restoran tersebut.

Perusahaan tersebut mengatakan pada Maret 2022 bahwa mereka telah memulai proses untuk meninggalkan Rusia. Sejak pecahnya perang di Ukraina, perusahaan-perusahaan Barat berada di bawah tekanan untuk meninggalkan Rusia.

Kritikus menuduh RBI “mempertahankan rezim Putin” karena gagal melepaskan kepemilikannya di bisnis Rusia. 

RBI, salah satu perusahaan restoran cepat saji terbesar di dunia, menyebut perjanjian waralaba mereka yang rumit menyebabkan kesulitan dalam mencoba keluar dari negara tersebut.

Kesepakatan tersebut merupakan usaha patungan dengan tiga mitra lainnya untuk sekitar 800 restoran. David Shear, presiden RBI, mengatakan pada Maret 2022 bahwa operator utama Burger King di Rusia telah “menolak” untuk menutup gerainya setelah serangan pertama di Ukraina.

Namun, ia menambahkan bahwa perusahaan telah “memulai proses” untuk melepaskan 15% kepemilikan sahamnya. Lantas hal itu akan memakan waktu “beberapa waktu”. 

Tanggapan

Ketika ditanya mengenai kemajuan yang dicapai 18 bulan sejak janji tersebut, juru bicara perusahaan Kanada-Amerika tersebut mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak mendapatkan informasi terbaru. 

Steven Tian, ​​​​bagian dari tim peneliti di Universitas Yale melacak apa yang telah dilakukan perusahaan dalam menanggapi perang Ukraina. Steven berpendapat bahwa menggunakan perjanjian waralaba sebagai “alasan” adalah “tabir asap yang nyaman”.

Ia menunjukkan bahwa perusahaan seperti Starbucks telah berhasil mengakhiri kesepakatannya di negara tersebut dan keluar.

“Mengatakan mereka [RBI] ingin pergi tetapi kemudian menunda-nunda tidak sama dengan benar-benar keluar dari Rusia, dan dengan terus melakukan bisnis di Rusia 18 bulan setelah invasi Putin ke Ukraina, mereka mempertahankan rezim Putin,” katanya.

Juru bicara RBI mengatakan perusahaannya menolak investasi baru dan dukungan rantai pasokan. Serta belum memperoleh keuntungan apa pun dari Burger King di Rusia sejak awal tahun 2022.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.