Tekad Besar Ferrari
Ferrari jelas memasuki perlombaan dengan tekad untuk memberikan kemenangan. Serta melakukan setiap permainan strategis yang mereka bisa untuk melakukannya, mengorbankan rekan setim Sainz, Charles Leclerc dalam perjalanannya.
Leclerc, yang lolos ke posisi ketiga, adalah satu-satunya pembalap di 10 besar di grid yang memulai dengan ban lunak. Langkah itu pun membuahkan hasil ketika ia melewati Russell keluar garis untuk menjadikannya Ferrari satu-dua di lap pembuka.
Sainz mengendalikan kecepatan, seperti yang biasa dilakukan seorang pemimpin di Singapura. Sementara Leclerc diminta oleh Ferrari untuk mendukung sisa balapan dan memberi rekan setimnya keunggulan lima detik.
Leclerc tidak melakukan hal itu, ia tetap berada dalam jarak satu detik dari Sainz selama sekitar 10 lap. Kemudian mundur sekitar tiga detik.
Tapi ia jelas membantu Sainz secara signifikan ketika safety car dikerahkan pada lap 20. Setelah Logan Sargeant mematahkan sayap depannya dengan berlari melebar ke dinding dan menyeret puing-puing di sekitar trek saat ia kembali ke pit.
Leclerc mundur pada putaran itu, menahan mobil di belakangnya. Sainz pun unggul sembilan detik saat dia memimpin lapangan menuju pit di akhir putaran.
Itu berhasil bagi Sainz, yang kembali ke trek dengan memimpin. Tetapi membuat Leclerc rentan, dan ia tertinggal di belakang Russell, Norris dan Lewis Hamilton sebelum kembali ke trek.
Sebab Ferrari harus menahannya sebelum melepaskannya dari pit sebagai lalu lintas lewat. (azi/ads)