Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

CDC Imbau Warga AS untuk Segera Lengkapi Vaksinasi Cacar Monyet

Klinik di New York City, sediakan vaksin cacar monyet | Sumber: CNBC

ANDALPOST.COM – Sebuah penelitian dari the New England Journal of Medicine, mengeluarkan informasi terkait efektivitas vaksin JYNNEOS (Smallpox and Monkeypox Vaccine, Live, Non-Replicating), Kamis (18/05/2023).

Pada Agustus 2022 lalu, ketika vaksin JYNNEOS untuk cacar monyet diluncurkan. Para pejabat Amerika Serikat (AS) yakin, akan upaya yang dilakukan untuk menekan penyebaran virus ini dapat dilakukan

Alhasil, ini merupakan tebakan yang tepat, apalagi mengingat bahwa upaya ini dilakukan di tengah-tengah puncaknya darurat kesehatan pada masyarakat.

Kini, setelah sebanyak 1,2 juta dosis vaksin telah diberikan didistribusikan di AS. Atas hal ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), memiliki bukti nyata bahwa vaksin cacar monyet ini berhasil dan bekerja untuk mencegah munculnya penyakit.

Penelitian New England Journal of Medicine

Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh New England Journal of Medicine, lalu CDC Morbidity dan Mortality Weekly.

Para peneliti menunjukkan, bahwa dua dosis dari vaksin JYNNEOS memiliki tingkat keefektifitasan antara 66% dan 86%. Tentunya, guna untuk mencegah munculnya cacar monyet pada orang-orang yang berisiko.

Tweet CDC terkait pentingnya vaksin untuk mpox (JYNNEOS) | Twitter: @CDCgov

Leora Feldstein, ahli epidemiologi CDC mengatakan, bahwa pihaknya yakin akan cara kerja kedua dosis vaksin tersebut. Dia memberikan himbauan bagi masyarakat, untuk senantiasa mengikuti kabar-kabar terbaru mengenai jadwal vaksinasi yang ada.

“Dua dosis vaksin, menawarkan perlindungan terbaik terhadap penyakit mpox (monkeypox atau cacar monyet),” ujar Leora.

“Kami sangat merekomendasikan untuk (para masyarakat) tetap mengikuti informasi terbaru mengenai vaksinasi (yang akan) memasuki musim panas dan musim pride,” sambungnya.

Kondisi Cacar Monyet di AS

Pada konferensi pers, pada Kamis (18/05/2023), Dr. Demetre Daskalakis selaku wakil direktur Respons Cacar Monyet Gedung Putih Nasional, memberikan komentar.

Dr. Demetre menjelaskan, bahwa kekhawatiran CDC mengenai kebangkitan virus ini, didasarkan oleh munculnya sekelompok kasus terbaru yang ditemukan di kota Chicago.

Ia juga, kemudian memberikan keterangan bahwa dalam satu bulan terakhir, terdapat sebanyak 21 orang di AS yang terdiagnosa mengidap cacar monyet.

Alhasil, kumpulan kasus ini memecahkan rekor tiga bulan, di mana hampir tidak ada kasus yang ditemukan di Chicago. 

Namun, meskipun begitu, kasus harian di seluruh negara bagian AS masih relatif terbilang rendah.

Selain itu, sudah banyak juga warga Chicago yang telah tervaksinasi penuh, dan tidak ada yang dirawat di rumah sakit.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.