ANDALPOST.COM – Di tengah berkembang pesatnya industri kendaraan listrik, para produsen mulai menyasar marketnya sendiri-sendiri.
Untuk perusahaan mobil komersial selama ini, ia menyasar negara-negara yang jumlah pendapatan per kapitanya tidak terlalu tinggi. Sedangkan untuk perusahaan yang selama ini terkenal menjual mobil mewah kebanyakan menyasar negara-negara maju.
Pada Minggu (23/7/2023) sore waktu Indonesia, Mercedes-Benz, mengumumkan bahwa China akan menjadi tujuan utamanya dalam penjualan kendaraan listrik. Kampanye tersebut menjadikan China sebagai fokusnya.
Namun kampanye tersebut baru akan dimulai dapat tahun 2025 mendatang. Ini diumumkan oleh CEO Mercedes Benz kepada majalah Jerman, Automobilwoche.
Menurut laporan, Mercedes Benz sedang memperbaiki segala aspek yang bisa mendukung kesuksesan kampanye tersebut.
“Untuk melakukan ini, kami harus menguasai penggerak listrik sesempurna digitalisasi. Itulah yang diharapkan pelanggan kami,” kata Ola Kaellenius seperti dikutip dari Reuters.
Mercedes Benz juga sedang merancang aturan-aturan baru yang bisa diterapkan dalam kendaraan listriknya di dua tahun mendatang.
Akan dipastikan, semua platform kendaraan baru Mercedes-Benz hanya akan membuat EV dibawah strategi yang digariskan pabrikan mobil mewah Jerman pada 2021.
Rancangan Eksklusif untuk China
Untuk kampanyenya di China, Mercedes Benz tidak akan menjual mobil dengan desain yang telah lama diciptakan. Melainkan Mercedes Benz akan membuat kendaraan khusus untuk negara tersebut.
Seorang eksekutif senior mengatakan kepada Automobilwoche bahwa model yang direncanakan perusahaan untuk diluncurkan di China berdasarkan platform MB.EA. Namun hal ini masih dalam tinjauan sebab akan dipastikan akan sesuai dengan kebutuhan pelanggan lokal dengan lebih baik, memilih ruang dan konten digital.
Meski menyasar China sebagai jantung penjualan kendaraan listriknya, Mercedes Benz menghadapi tantangan berat sebab akan menghadapi produsen lokal yang saat ini menguasai pasar kendaraan listrik di China.
Saat ini, merek lokal China memegang kendali dengan 81 persen pangsa pasar EV China pada tahun 2022. Hal ini dilaporkan oleh temuan Counterpoint Research. Namun di sisi lain, kedekatan China dan Mercedes Benz cukup mesra.
Saat ini, China memiliki saham signifikan di Mercedes-Benz, yang dua pemegang saham teratasnya adalah Beijing Automotive Group dnd Chairman Geely Li Shufu. Di samping itu, pilihan Mercedes Benz menyasar China sebagai tujuan penjualannya merupakan pilihan yang tepat.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.