Lebih lanjut ia mengatakan, dalam tinjauan BNPB, struktur bangunan restoran yang ambruk dan restoran lainnya tidak dibuat kokoh.
“Ada tiang-tiang bangunan, tetapi lantai dan dudukan restoran tidak dibangun sedemikian rupa. Sehingga ketika ada guncangan cukup keras, meluncur ke laut,” jelasnya.
Melihat di garis yang sama masih banyak restoran serupa, BNPB menyampaikan perhatian terhadap struktur tersebut kepada pihak berwenang Kota Jayapura. Abdul mengatakannya agar kemudian dibicarakan dengan pengelola restoran.
“Kita semua sudah sampaikan concern ini kepada Kapolres dan Dandim. Agar benar-benar dilihat nantinya, dan disampaikan kepada pengelola restoran agar memperhatikan struktur bangunannya,” katanya.
“Kita juga sudah koordinasi dengan Dinas PUPR Jayapura untuk asesmen lagi metode penguatan struktur sederhana seperti itu. Rata-rata restoran itu bangunan kayu. Dalam satu sisi, itu tahan gempa. Tapi begitu orang di dalam bangunan banyak, ini lebih berisiko,” imbuh Abdul.
Untuk diketahui saat ini Pemda Jayapura menetapkan status tanggap darurat selama 21 hari. Namun, BNPB berharap penanganan darurat gempa Jayapura ini bisa diringkas lebih cepat.
“Karena kalau kami melakukan kaji cepat situasi, hari Sabtu dan Minggu, secara dampak struktur tidak terlalu signifikan. Tapi aspek psikologis masyarakat yang masih perlu kita kuatkan,” tutupnya. (lth/fau)