Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Di-bully Teman Sekolah, Anak SD di Banyuwangi Gantung Diri

Ilustrasi Anak SD bunuh diri karena dibully teman-teman sekolahnya. (Design by: Eeza Putri)

ANDALPOST.COM – Seorang anak Sekolah Dasar (SD) berinisial MR (11) di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ia melakukan tindakan tersebut karena mendapat perundungan atau bully dari teman-temannya di sekolah.

Dihimpun dari kompastv.com, Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pesanggaran Ajun Komisaris Polisi (AKP) Basori Alwi menjelaskan bahwa MR meninggal dunia pada Senin (27/2/2023). Bocah sebelas tahun itu menggantung diri di pintu dapur rumahnya sekira pukul 15.00 WIB.

Kronologi Kejadian 

Basori menyampaikan, pihak keluarga yang pertama kali mengetahui kejadian ini adalah sang ibu, WS (50). Ia menemukan anaknya itu sudah berada di dapur dalam keadaan tergantung. 

Sang ibu menangis dan langsung berusaha menurunkan sang anak, tetapi ia merasa kesulitan ketika hendak menurunkan MR. 

Hal itu terjadi karena WS merupakan seorang penyandang disabilitas yang jari tangannya tidak utuh sehingga tak mampu melepaskan jerat tali yang menggantung anaknya itu. WS pun menelepon kakak MR untuk meminta agar segera pulang ke rumah.

“Ibunya sambil menangis kemudian telepon anaknya yang pertama yang sedang kerja,” kata Basori, Selasa (28/2/2023).

Tidak lama, kakak MR pun pulang sambil mengajak ketiga rekannya. Mereka langsung menurunkan korban MR yang masih dalam keadaan tergantung. 

Saat korban diperiksa, diketahui bahwa nadi MR ternyata masih hidup. Tak berpikir lama, mereka langsung membawa ke klinik setempat, tepatnya di daerah Pancer.

Namun, takdir berkata lain, nyawa MR tidak bisa tertolong. Diketahui korban meninggal saat dibawa dalam perjalanan.

“Dugaannya meninggal dalam perjalanan,” ungkap Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi.

Sementara itu, dikutip dari situs Detik.com, melaporkan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan dari hasil pemeriksaan luar secara fisik. 

Sedangkan untuk pemeriksaan dalam, pihak keluarga menolak pihak medis untuk melakukan visum dan autopsi. Akhirnya, jenazah korban pun dibawa ke rumah duka dan dimakamkan.

Polisi yang mengetahui kejadian tragis tersebut langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.