ANDALPOST.COM – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI) menghadiri agenda pertemuan ASEAN Investment Forum Day 2 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta pada Minggu (3/9/2023). Dalam pertemuan tersebut, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan terkait pentingnya investasi di bidang kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Agenda pertemuan ini diadakan dengan tujuan agar negara-negara ASEAN tidak kesulitan saat melakukan pembiayaan kesehatan untuk pengobatan. Khususnya bagi negara-negara yang masuk ke dalam kategori berpendapatan menengah di wilayah ASEAN.
Menkes Budi memberikan sambutan berupa imbauan kepada seluruh perwakilan negara-negara pada forum ASEAN untuk melakukan investasi kesehatan mandiri. Hal ini mengingat banyaknya manfaat yang akan didapatkan. Bahkan, bisa memberikan peluang yang baik dan menghindari terjadi risiko yang buruk.
“Saya meminta Anda semua yang berada di ASEAN agar berinvestasi pada kesehatan sendiri, investasikan pada kesehatan keluarga, investasikan pada kesehatan masyarakat kita,” kata Menkes Budi.
“Hal itu akan meningkatkan ukuran perekonomian dan itu akan membuka peluang investasi yang baik bagi Anda semua,” lanjutnya.
Komitmen Negara ASEAN untuk Menjadi Negara Maju dan Masuk Kategori Kelas Ekonomi Atas
Dikatakan Menkes Budi, negara-negara pada cakupan wilayah ASEAN masuk ke dalam kategori negara berkembang dengan kondisi perekonomian kelas menengah. Meski berlatar belakang demikian, tetapi semua negara di ASEAN memiliki impian yang besar, yakni menjadi negara maju dengan perekonomian kelas atas atau tinggi. Adapun target pendapatan rata-rata per kapita yang ingin dicapai adalah sebesar 12.500 dolar Amerika Serikat (AS).
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Menkes mengatakan negara Indonesia sendiri memiliki bonus demografi yang diprediksi akan terjadi pada 2030 hingga 2035, atau berkisar 7 sampai dengan 12 tahun mendatang. Hal ini juga tentu akan menjadi momentum luar biasa yang dapat mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
“Indonesia rakyatnya harus sehat kalau tidak sehat Indonesia tidak bisa ke sana. Kalau kita lewat waktu itu, anak cucu kita tidak mungkin bisa lepas dari middle income country menjadi high income country, itu yang namanya middle income trap,” ujar Menkes Budi.
Aspek Penting Pendidikan sebagai Penunjang Kecerdasan Berinvestasi Kesehatan
Menkes mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam memperbaiki dan meningkatkan kesehatan menjadi lebih baik. Dalam hal ini, kesehatan dan kepintaran merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain.
Apabila suatu masyarakat di lingkup ASEAN tidak memiliki pendidikan yang baik atau mereka tidak pintar, maka sulit untuk mencapai pendapatan perkapita sebesar 12.500 dolar AS.
Kemudian, apabila masyarakat ASEAN memiliki kecerdasan yang baik tetapi tidak sehat maka akan menghambat produktivitas bekerja. Hal ini karena kondisi tubuh yang tidak fit dan cenderung lemah tersebut membuat mereka tidak dapat bekerja sehingga berdampak pada capaian pendapatan per kapita negara maju.
Dijelaskan Menkes, jika masyarakat di Indonesia memiliki persentase stunting sebesar 20 persen dari 25 juta orang sebelum 5 tahun, maka kecerdasannya kurang baik.
Pendidikan yang menunjang kecerdasan tersebut tidak cukup untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan sebesar 12,500 dolar AS. Dampaknya secara luas, maka Indonesia pun tidak akan pernah menjadi negara berpendapatan tinggi.
Lebih lanjut, Menteri Kesehatan pun menggandeng para investor agar mau berinvestasi di sektor kesehatan masyarakat. Nantinya, pembukaan peluang investasi yang lebih baik dan meningkatkan perekonomian ASEAN pun bisa diperoleh.
“Pusat kesehatan adalah sektor yang saya yakini berdasarkan pengalaman saya adalah titik perubahan yang akan bertransformasi secara drastis,” tutur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (rnh/fau)