ANDALPOST.COM – Anak-anak di Inggris meninggal dunia setelah tertular Strep A. Karena penularan yang mematikan itu, para pejabat kesehatan setempat mengeluarkan peringatan kepada para orang tua serta staf sekolah terkait gejala infeksi Strep A.
Berdasarkan informasi dari peringatan tersebut, gejala dari infeksi Strep A mencakup demam, infeksi kulit ringan, dan sakit tenggorokan.
Sayangnya, dalam beberapa kasus yang terjadi, tanda-tanda tersebut dapat berubah menjadi lebih parah diikuti munculnya demam tinggi, nyeri otot pada tubuh, diare, serta muntah.
Anak-anak Inggris yang mengalami gejala-gejala tersebut harus segera mencari pertolongan medis andal.
Pada Jumat (2/12/2022), Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengungkapkan bahwa seorang anak yang menempuh pendidikan di sekolah dasar St John di Ealing, London Barat, meninggal dunia akibat infeksi Strap A.
Tak hanya itu, orang tua dari anak laki-laki berusia empat tahun dari Buckinghamshire menuturkan bahwa ia telah meninggal dunia karena infeksi Strap A.
Kasus Strap A juga dialami Shabana Kousar, ibu dari Muhammad Ibrahim Ali yang meninggal dunia akibat infeksi tersebut.
Saat menghadiri acara di High Wycombe, Shabana Kousar turut angkat bicara mengomentari infeksi yang semakin merebak itu.
“Rasa kehilangan itu besar dan tidak ada yang bisa menggantikannya. Dia sering membantu di sekitar rumah dan cukup suka berpetualang, dia suka menjelajah dan menikmati sekolah,” tuturnya.
“Dia juga memiliki ikatan yang sangat dekat dengan ayahnya. Dia adalah sahabatnya dan pergi kemana-mana bersamanya. Dia hanya ingin bersamanya,” terang Kousar kepada Bucks Free Press.
Sementara itu, seorang murid dari sekolah dasar Victoria di Penarth juga meninggal dunia akibat infeksi Strap A.
Murid laki-laki berusia enam tahun itu menghembuskan napas terakhir pada pekan lalu setelah terifeksi Strap A di sekolahnya.
Mengetahui kasus Strap A yang dialami anak-anak di Inggris, pejabat kesehatan setempat pun tak tinggal diam.
Mereka melaporkan terjadinya peningkatan kasus infeksi Strap A yang dapat menyebabkan demam berdarah atau bahkan kematian.
Tak hanya itu, pejabat kesehatan setempat juga mengatakan infeksi Strap A dapat berujung pada komplikasi serius.
Seorang konsultan perlindungan kesehatan di UKHSA, Dr Yimmy Chow turut buka suara atas kasus meninggalnya anak-anak karena infeksi Strap A.
“Kami sangat sedih mendengar tentang kematian seorang anak di sekolah dasar St John, dan perhatian kami bersama keluarga, teman, dan komunitas sekolah mereka,” ungkapnya.
“Bekerja dengan tim kesehatan masyarakat, kami telah memberikan saran pencegahan kepada komunitas sekolah untuk membantu mencegah kasus lebih lanjut dan kami terus memantau situasi dengan cermat.”
Ia juga melanjutkan bahwa informasi tentang infeksi tersebut sudah diberikan kepada orangtua agar mereka dapat mengetahui tanda-tanda gejalanya.
“Infeksi streptokokus Grup A biasanya menyebabkan penyakit ringan, dan informasi telah dibagikan kepada orang tua dan staf tentang tanda dan gejalanya. Ini termasuk sakit tenggorokan, demam dan infeksi kulit ringan dan dapat diobati dengan antibiotik lengkap dari dokter umum,” jelasnya.
“Meski jarang terjadi, tapi itu bisa menjadi penyakit parah dan siapa pun dengan demam tinggi, nyeri otot parah, nyeri di satu area tubuh dan muntah atau diare yang tidak dapat dijelaskan harus menghubungi National Health Service (NHS) 111 dan segera mencari bantuan medis,” tambah Chow.
Bakteri streptokokus Grup A dalam penyakit Strap A dapat menyebabkan infeksi berbeda, mulai dari penyakit ringan hingga mematikan.
(SPM/MIC)