ANDALPOST.COM – Kasus remaja yang terkena penyakit Diabetes Melitus (DM) di kota Bandung kian meningkat.
Sebanyak 9 orang remaja di bawah 15 tahun pada tahun 2021 terkena penyakit DM tipe 1. Di rentang umur 15-19 tahun, sejumlah 2 orang terkena DM tipe 1 dan 9 orang terkena DM tipe 2.
Kemudian, pada tahun 2022, jumlah kasus remaja yang mengidap DM meningkat sebanyak 44 remaja di bawah 15 tahun di tipe 1 dan 2 serta 24 orang tipe 1 dan 37 orang tipe 2.
Menyadari hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung pun mulai melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengatasi naiknya kasus DM tersebut.
Pertama, Dinkes Pemerintah Kota Bandung melakukan skrining masal ke sekolah-sekolah dan institusi pendidikan. Skrining dilakukan setahun sekali dan bergilir setiap bulannya supaya setiap institusi mendapatkan bagiannya.
Tidak hanya di sekolah, area lain yang cenderung ramai pun mendapatkan jatah skrining. Seperti kantor, universitas dan pusat perbelanjaan.
Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, Dinkes Kota Bandung, Intan Annisa mengungkapkan, bahwa DM memiliki gejala yang jarang terlihat.
“Kalau DM ini gejalanya jarang terlihat, jadi kunci pentingnya adalah bagaimana kita temukan kasus dan langsung diberikan langkah pencegahan, melalui skrining yang masif,” ucap Intan pada Senin (27/2).
Meskipun diabetes bukan penyakit menular, tetap saja merupakan penyakit berbahaya yang harus dideteksi secepat mungkin. Hal ini dilakukan untuk mengatasi resiko dan penyakit komplikasi lainnya dari DM.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.