Sedangkan untuk hal teknis, para pembalap Formula E rata-rata memuji sirkuit sepanjang 2,4 kilometer yang desain lintasannya menyerupai kuda lumping tersebut.
Salah satu pembalap yang memuji ialah pembalap asal tim Rokit Venturi Racing. Lucas Di Grassi, menilai, JIEC merupakan sirkuit yang komplit, dalam hal menguji teknik balapan.
”Sirkuit ini memiliki perpaduan yang baik dari tikungan kecepatan rendah, sedang dan tinggi. Itu akan menguji setiap aspek performa mobil. Sirkuit ini sangatlah ketat, teknis, serta mencerminkan Formula E,” kata Di Grassi yang juga pernah terjun di ajang Formula 1.
Komitmen Formula E 2023
Walau beberapa panitia pelaksana Formula E 2023 berbeda dengan panitia tahun lalu, panitia tahun ini berkomitmen untuk menyelenggarakan Formula E lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal tersebut pun diutarakan langsung Ananda selaku ketua panitia.
“Untuk tahun ini harapannya kita bisa mengulang kesuksesan seperti tahun lalu. Dari segi penonton dan jalannya event. Tahun lalu ada 400 anak bangsa yang bekerja sebagai RC (Racing Communitty), itu sebagai jantungnya even. Tugas mereka itu berjalan mengawasi jalannya lomba sebagai marshal dan lain-lain,” urainya.
Dari hasil paparan pihak panitia, Menpora Dito berharap kejuaraan Formula E itu dapat berjalan dengan lancar.
Menurut Kemenpora yang didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Surono, para Staf Khusus dan Kawan Muda dari kalangan artis, Marshel, Komika Dustin dan Pendeta Yerry akan mensupport dan berkolaborasi dengan pihak panitia.
“Siap, terima kasih nanti kita support insha Allah, dan nanti akan kita coba kolaborasikan,” pungkas Menpora Dito. (azi/ads)