Hingga saat ini sosok yang akan menjadi investor di industri aluminium belum diketahui siapa. Namun menurut dugaaan beberapa pihak, China merupakan negara yang sangat berpotensi menyesaki industri aluminium di Indonesia.
Sebelumnya, China telah meramaikan bagian Timur Indonesia dengan tambang dan smelter nikel, industri China kini mulai menyasar aluminium.
China diketahui menyumbang lebih dari setengah produksi aluminium global setelah pertumbuhan sangat tinggi abad ini untuk memenuhi kebutuhan urbanisasinya. Namun, belakangan Beijing telah membatasi kapasitas produksi aluminium China menjadi 45 juta ton per tahun untuk mencegah kelebihan pasokan dan menyingkirkan pabrik yang lebih tua dan tidak efisien.
Di Indonesia sendiri, industri aluminium telah ada sejak 1979. Di bawah naungan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) alias Inalum, pabrik aluminium tersebut menjadi pabrik aluminium tertua di Asia Tenggara. (paa/fau)