ANDALPOST.COM – DPR RI mulai melirik kepada persoalan persepakbolaan di Indonesia khususnya fanatisme suporter.
Melalui anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah mengusulkan adanya edukasi terhadap suporter.
Usulan ini disampaikan dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi X DPR RI di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/2).
Hal ini menyoal kericuhan yang terjadi antara suporter klub PSIS dengan Pasopati alias suporter Persis Solo. Kejadian tersebut berlangsung di sekitar Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah dalam lanjutan BRI Liga 1.
Kericuhan kala itu terjadi di luar stadion kala suporter PSIS nekat menerobos masuk ke dalam. Hingga membuat lagi-lagi polisi mengusir masa menggunakan gas air mata.
Dampak dari kericuhan ini membuat laga antara PSIS dan Persis harus tertunda beberapa menit. Menanggapi situasi sepak bola Indonesia yang lagi-lagi memanas membuat Ledia kembali sedih.
“Kita ini kan paling sedih kalau nonton sepak bola habis (pertandingan) itu kerusuhan penonton nih, yang perlu kita ketahui edukasi ini penting karena ada dua tim yang fanatik dan tidak. Mungkin bisa dimulai dari klub itu sendiri,” jelas Ledia.
Tampaknya tragedi kelam Kanjuruhan yang membuat persepakbolaan Indonesia disorot dunia tidak membuat suporter kapok. Sehingga permasalahan tawuran antar suporter seolah tidak pernah reda.