ANDALPOST.COM – Terhitung hampir sepekan, setelah FIFA mengumumkan terkait dihapusnya Indonesia sebagai tuan rumah dari perhelatan Piala Dunia U-20.
Pada rilis yang dikeluarkan Rabu, (29/3), FIFA secara tegas mengungkapkan bahwa keputusan tersebut terjadi usai pertemuan dengan Erick Thohir sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Pada pertemuan yang berlangsung tersebut, FIFA menyebutkan alasan terkait pembatalan agenda yang sudah dijadwalkan jauh sebelum tahun 2023.
Taksiran Kerugian
Pembatalan tersebut pun lantas tidak hanya menyisakan luka bagi para orang-orang yang telah mempersiapkannya. Namun, juga para masyarakat yang bekerja di sektor pariwisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengungkapkan, kerugian di sektor pariwisata bisa mencapai angka Rp 3,7 Triliun. Angka tersebut tentu bukan hal kecil.
“Minimal dampaknya itu mencapai Rp 3,7 triliun, ini kerugian yang sangat besar,” kata Sandiaga kepada Wartawan di Lido, dikutip Sabtu (1/4).
Sektor pariwisata memang menjadi salah satu sektor yang terkena imbas dari batalnya turnamen ini.
Bagaimana tidak? jika Piala Dunia U-20 benar digelar di Indonesia, belasan hingga puluhan ribu wisatawan mancanegara tetunya siap datang ke Indonesia untuk membela negara kebanggaan mereka.
Tidak hanya para pendukung, tim yang akan bermain, ofisial, hingga staff tim nasional dari setiap negara pun sudah pasti akan hadir di Indonesia. Tercatat akan ada 24 tim nasional yang akan mengikuti Piala Dunia U-20.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.