Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Elon Musk Akan Mulai Start-up AI-nya Sendiri, xAI

Elon Musk Akan Mulai Start-up AI-nya Sendiri, xAI
Elon Musk dan xAI akan menyaingi OpenAI dengan start-upnya xAI. Sumber: Prime Business

ANDALPOST.COM – CEO SpaceX dan Twitter, Elon Musk, umumkan bahwa dirinya akan memulai start-up AI-nya sendiri yang dinamakan dengan xAI pada hari Rabu (12/07/2023).

Secara tidak langsung, ia mengikuti perlombaan AI generatif yang sedang gencar dibangun oleh komunitas Silicon Valley.

Sebelumnya, Musk telah mengatakan bahwa ia mendukung bahwa perkembangan di bidang AI sebaiknya dihentikan untuk sementara waktu. Ia juga percaya bahwa sektor tersebut butuh membutuhkan pengaturan.

Apa yang diketahui tentang xAI

Menurut Musk, perusahaan xAI diciptakan untuk membantu “memahami kenyataan.” Sementara itu, situs web perusahaan tersebut menyebutkan bahwa tujuan xAI adalah untuk “memahami sifat sebenarnya dari alam semesta.”

Perusahaan baru itu akan menyelenggarakan sebuah Twitter Space pada hari Jumat (14/07/2023). Di mana, mereka akan mengungkapkan detail lebih lanjut perihal tujuan perusahaan itu.

Elon Musk Akan Mulai Start-up AI-nya Sendiri, xAI
Elon Musk tadinya mendukung OpenAI, namun menarik dukungannya karena menganggap OpenAI yang memiliki bias liberal. Sumber: Jonathan Raa/Nurphoto via Getty Images

Formasi insinyur perusahaan baru tersebut kabarnya akan terdiri dari orang-orang yang sebelumnya bekerja dengan Google Research dan OpenAI. Tidak terkecuali nama-nama terkenal juga yang pernah bekerja dengan Twitter, DeepMind, Microsoft Research, dan Tesla.

Salah satu nama yang muncul adalah Dan Hendrycks, yang merupakan seorang Direktur Eksekutif Center for AI Safety yang berbasis di San Francisco. Hendrycks berposisi sebagai advisor xAI.

Untuk projek baru tersebut, Musk juga telah mengamankan ribuan GPU prosesor dengan kekuatan tinggi merk NVIDIA. Hal itu dilakukannya untuk membangun model bahasa yang besar.

Pendirian Musk terhadap AI

Pada awalnya, Elon Musk adalah salah satu pendukung asli OpenAI, yang kemudian menciptakan model bahasa besar ChatGPT yang populer.

Namun, ChatGPT seringkali kontroversial, sebab acap kali juga digunakan untuk hal-hal seperti membantu siswa menulis pekerjaan rumah.

Tetapi, hubungan miliarder dengan perusahaan itu memburuk. Dia mengkritik ChatGPT karena menganggap aplikasi tersebut memiliki bias liberal.

“Yang kami butuhkan adalah TruthGPT,” Musk men-tweet pada bulan Februari.

Dia juga tidak setuju dengan bagaimana ChatGPT dijalankan dan hubungannya yang erat dengan Microsoft.

“Rasanya aneh bahwa sesuatu pada awalnya sebuah nirlaba sumber terbuka dan entah bagaimana mengubah dirinya menjadi sumber laba tertutup,” kata Musk dalam wawancara CNBC.

Pada bulan Maret, Musk menandatangani surat terbuka yang menyerukan jeda untuk “Eksperimen AI Raksasa”. Saat ini, petisi tersebut memiliki sekitar 33.000 tanda tangan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.