Pihak Penggugat
Namun, kesaksian dari salah seorang pengacara dari pemegang saham mengatakan bahwa hakim Pengadilan Kanselir terlalu menekankan pada harga.
Harga yang dimaksud adalah, harga yang dibayarkan Tesla untuk SolarCity.
Hal itu tidak cukup pada proses kesepakatan, yang menurut penggugat tercemar oleh kegagalan menunjuk komite independen untuk menegosiasikan kesepakatan.
Tetapi, dari pihak Elon Musk, pengacaranya mencatat bahwa akuisisi SolarCity telah menjadi tujuan strategis untuk Tesla selama 10 tahun sebelum kesepakatan selesai, memungkiri argumen bahwa itu adalah “bailout” menit terakhir untuk menyelamatkan SolarCity yang bangkrut dari kebangkrutan.
Proses persidangan antara kedua belah pihak memang sudah berlangsung cukup lama. Keputusan Pengadilan Kanselir tahun lalu mengikuti sidang pengadilan Juli 2021. Hal tersebut adalah, di mana Elon Musk yang menantang membela kesepakatan itu.
Kemudian, berdebat dengan pengacara penggugat, menyebut satu pengacara sebagai “manusia jahat”.
Musk memilih untuk melawan gugatan tersebut di pengadilan bahkan setelah direktur lain di dewan Tesla mencapai penyelesaian $60 juta, tanpa mengakui kesalahan.
Alhasil, dari keluarnya putusan terbaru ini Elon Musk kembali menjadi pemenang dari tuntutan para pemegang saham. (paa/lfr)