Co-CEO itu juga mengatakan, bahwa pihak platform tersebut membatalkan kesepakatan untuk pemutaran perdana ‘What is a Woman?’ secara gratis di platform karena adanya dua contoh misgendering.
Aturan Twitter melarang dengan sengaja penyebutan individu transgender, dengan jenis kelamin atau nama yang sudah tidak digunakannya lagi.
“Ini adalah kesalahan banyak orang di Twitter. Hal itu pasti diperbolehkan,” tweet Musk kembali.
“Apakah Anda setuju atau tidak dengan menggunakan kata ganti pilihan seseorang, tidak melakukannya paling tidak hanya tidak sopan dan tentu saja tidak melanggar hukum.” lanjutnya
Video tersebut mengkritik isu gender dan transgender. Matt Walsh, sang pembuat film, melakukan perjalanan melintasi AS dan Afrika mengajukan pertanyaan sederhana ‘Apa itu wanita?’.
Selain itu, video tersebut juga mendapatkan baik pujian, maupun kritikan secara luas.
Hingga Jumat (2/6) malam, video yang bertuliskan ‘Setiap orang tua harus menonton ini’ tertera di bagian atas, sebagai pinned akun Twitter Musk.
Sejak mengambil alih Twitter, Musk telah berulang kali menimbulkan kontroversi. Ia memecat sebagian besar karyawan, menangguhkan jurnalis, dan meminta uang untuk layanan yang sebelumnya gratis.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC bulan lalu, Musk mengatakan dia akan terus men-tweet pemikirannya yang tidak tersaring, bahkan jika itu merugikan bisnisnya.
“Saya tidak peduli,” katanya ketika ditanya apa pendapatnya tentang tweet kontroversialnya, yang mempersulit penjualan iklan di platform tersebut. (xin/lfr)
