ANDALPOST.COM — Salah satu mantan legenda sepak bola Indonesia, yaitu Kurnia Meiga kini tidak lagi mampu bermain bola usai didiagnosa mengalami masalah penglihatan. Kurnia Meiga bahkan memutuskan untuk pensiun dini sejak tahun 2017 karena penyakit yang dideritanya.
Jasa Kurnia Meiga untuk persepakbolaan Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Ia bahkan menjadi salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki oleh timnas Indonesia.
Kurnia Meiga bahkan memiliki sederet prestasi selama membela klubnya.
Berikut prestasi Kurnia Meiga selama berada di dunia sepak bola Indonesia:
Bersama Arema
- Liga Super Indonesia: 2009-2010
- Piala Gubernur Jatim: 2013
- Piala Menpora: 2013
- Inter Island Cup: 2014
- Piala Presiden: 2017
Saat Membela Timnas U-23
- Medali perak Pesta Olahraga Asia Tenggara: 2011, 2013
- Medali perak Pesta Olahraga Solidaritas Islam: 2013
Saat Membela Timnas Senior
- Runner-up Kejuaraan AFF: 2010, 2016
Gelar Individu
- Pemain terbaik Liga Super Indonesia: 2009-2010
- Penjaga gawang terbaik Kejuaraan AFF: 2016
- Best XI Kejuaraan AFF: 2016
- Best XI Federasi ASEAN: 2017
Sederet prestasi tersebutlah yang membuat namanya terus dikenang oleh para pecinta sepak bola tanah air. Pada saat memutuskan pensiun dini, umur Kurnia Meiga sebenarnya masih tergolong muda apalagi untuk posisi kiper.
Tetapi apa mau dikata, Kurnia Meiga harus berhenti dari lapangan hijau karena penyakit yang dideritanya. Ia didiagnosa oleh tim dokter mengalami penyakit mata, Papilledema.
Apa itu Papilledema?
Dilansir dari Hellosehat, Papilledema adalah kondisi medis ketika terjadi pembengkakan saraf optik di area optic disc. Pembengkakan saraf tersebut mengakibatkan penderitanya menderita gangguan penglihatan.
Gangguan penglihatan yang dimaksud adalah pandangan kabur, penglihatan ganda. Mata seperti melihat kilatan cahaya, dan juga penglihatan tiba-tiba hilang dalam beberapa detik.
Bahkan di beberapa kasus menyebabkan sakit kepala hingga mual.
Sedangkan untuk penyebabnya, bisa didasari oleh banyak faktor. Mulai dari cedera di kepala, tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin, perdarahan dan peradangan di dalam otak, dan lain-lain.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.