ANDALPOST.COM — Erick Thohir melangkahkan kaki keketuaannya yang baru di PSSI, dengan bertindak tegas terhadap pengaturan skor sepak bola Indonesia. Praktik menahun ini menurutnya sudah harus diberantas karena bikin malu.
“Sudah waktunya PSSI memberikan kartu merah kepada mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut. Sudah menjadi benalu dan membuat kita semua malu,” ujar Erick dalam konferensi pers, Minggu (19/2).
Erick menekankan urgensi pemberantasan pengaturan skor ini karena tidak lagi terjadi dalam pertandingan liga. Diketahui, praktik tersebut juga pernah terjadi dalam pertandingan Tim Nasional Indonesia.
Oleh karena itu, ia menuntut perbincangan tentang pemberantasan pengaturan skor selama ini sudah harus dilanjutkan menjadi tindakan.
“Tidak cukup bicara-bicara saja. (Jadi) yang jelas-jelas terkena permainan daripada pengaturan skor akan dihukum seumur hidup,” tegas Erick.
Ia merinci, hukuman seumur hidup tidak boleh beraktivitas di dunia sepak bola bisa dijatuhkan kepada pemain, pelatih hingga wasit.
Erick juga mengatakan, kalau pemilik klub, pengurus, termasuk dirinya selaku Ketua Umum PSSI dapat terkena hukuman tersebut jika terlibat.
“Ini tindakan yang sepatutnya sudah harus diambil selama ini. Dan saya yakin hal ini akan menjadi sebuah perubahan untuk sepak bola Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut Erick menjelaskan, dalam rangka pemberantasan praktik tersebut PSSI akan bekerja sama dengan FIFA. Hukuman seumur hidup yang akan diberikan nantinya tidak hanya berlaku di Indonesia.
“Artinya, ketika kita menghukum individu yang bermain di Indonesia, maka itu berlaku di seluruh wilayah FIFA,” terangnya.