Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat Telan 22 Korban Jiwa

Gunung Marapi yang meletus sejak hari Minggu (4/12) Sumber: Detik

ANDALPOST.COM — Erupsi Gunung Marapi yang terjadi di Sumatera Barat pada 3 Desember 2023 telah mengakibatkan kematian 22 orang. Hal itu menjadikannya sebagai jumlah korban tewas terbesar dalam sejarah erupsi gunung ini. 

Kejadian ini mengejutkan banyak pihak dan memicu kekhawatiran tentang kesiapan Indonesia dalam menghadapi bencana alam.

Detail Korban Jiwa

  • Pada 4 Desember 2023, teridentifikasi 13 korban yang telah meninggal dunia.
  • 13 korban ini berhasil dievakuasi dalam waktu singkat setelah ditemukan.
  • Pada malam tanggal 5 Desember 2023, tim SAR menemukan 8 korban baru, sehingga total korban tewas meningkat menjadi 22 orang.
  • Saat ini, masih ada 9 korban lain yang proses evakuasinya sedang berlangsung.

Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi pada Minggu, (3/12/2023) sekitar pukul 14.54 WIB. 

Erupsi ini menyebabkan tinggi kolom abu mencapai 3.000 meter di atas puncak gunung, yang memicu kepanikan di antara para pendaki yang berada di gunung pada saat itu. 

Pemerintah setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berusaha memberikan respons cepat terhadap situasi yang berkembang.

Pada Senin (4/12/2023), terjadi erupsi susulan pada pukul 08.22 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter. Dampak tragis dari erupsi ini adalah 11 pendaki ditemukan tewas akibat dampak langsung letusan Gunung Marapi.

Meskipun angka kematian ini mengguncang, upaya penyelamatan yang dilakukan oleh tim darurat berhasil menyelamatkan 49 pendaki lainnya. Pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan 15 pendaki lain yang belum ditemukan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa hanya ada 3 gempa vulkanik-dalam yang terekam antara 16 November hingga 2 Desember 2023. 

Peralatan deformasi, seperti Tiltmeter, menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial. Hal ini menandakan bahwa proses erupsi berlangsung sangat cepat, yang mungkin berkontribusi terhadap jumlah korban yang tinggi.

Sebagai respons terhadap tragedi ini, kementerian terkait telah mengumumkan peningkatan status kejahatan erupsi Gunung Marapi. 

Ini menekankan pentingnya upaya mitigasi bencana geologi dan perlunya sistem peringatan dini. Serta akses yang baik untuk mengantisipasi dan menghadapi bencana geologi di Indonesia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.