Pil KB atau Kontrasepsi Oral Opill
Berdasarkan informasi dari FDA, pil Opill merupakan pil berjenis progestin yang dikonsumsi melalui mulut untuk para perempuan.
Seperti yang diketahui, pemakaian pil tersebut dirancang agar perempuan dapat menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.
Akan tetapi, pil Opill tersebut tidak digunakan untuk kontrasepsi darurat dan tidak dapat menghindari kehamilan setelah melakukan seks ‘tak terlindung’.
Alhasil, pil Opill harus dapat dikonsumsi terlebih dahulu, khususnya pada waktu atau jam yang sama setiap harinya. Ketaatan pada pemakaian sehari-hari pada waktu yang sama penting untuk efektivitas dari Opill ini.
Penggunaan Opill dilaporkan, dapat mempengaruhi efektivitas Opill sendiri, termasuk pengobatan lain seperti pengobatan untuk kejang-kejang, HIV, dan hipertensi.
Lalu, berbagai efek samping penggunaan Opill tersebut, berupa pendarahan tidak teratur, sakit kepala, pusing, mual, nafsu makan meningkat. Serta, sakit perut, kram atau kembung.
Selain itu, FDA juga memperingatkan agar penggunaan Opill tidak digunakan secara bersama-sama dengan produk KB hormonal lainnya. Seperti, tablet oral kontrasepsi lainnya dan injeksi kontrasepsi.
Ditambah, Opill juga dilarang bagi perempuan yang memiliki sejarah terkait penyakit kanker payudara. Serta, konsumen yang memiliki sejarah kanker apapun, juga harus konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Opill ini merupakan jenis pil KB ‘model’ lama yang hanya menggunakan progestin. Berbeda dengan pil kontrasepsi atau obat baru lainnya yang terdiri dari hormon progestin dan estrogen.
Akan tetapi, penggunaan pil berjenis kedua hormon progestin dan estrogen memiliki risiko yang lebih tinggi untuk perempuan. Khususnya, terkait terjadinya bekuan darah, perempuan dengan kondisi masalah jantung, dan yang di atas umur 35 tahun.
Opill sendiri, yang hanya mengandung progestin, dapat mencegah kehamilan melalui halangan sperma dalam mencapai serviks.
Dengan itu, penting agar Opill dapat digunakan pada waktu yang sama setiap harinya, agar lebih efektif. (adk/lfr)