ANDALPOST.COM – FIFTY FIFTY, grup idol asal Korea Selatan, dilaporkan telah menggugat CEO dari agensi mereka, yakni ATTRAKT. Dan, pada hari yang sama, menulis sebuah surat kepada fans atau penggemar melalui Instagram, Kamis (17/08/2023).
Diketahui, para member FIFTY FIFTY mulai menggugat CEO ATTRAKT, Jeon Hong Joon melalui representasi perusahaan legal, yakni Barun.
Selain itu, para member dilaporkan telah menulis surat tertulis kepada ‘penggemar’ atau dapat dilihat sebagai pernyataan akan posisi mereka.
Pada 16 Agustus lalu, para member FIFTY FIFTY memutuskan untuk kembali ke proses legal, daripada mediasi. Yakni, yang sebelumnya diajukan oleh pengadilan di tanggal 09 Agustus lalu.
Alhasil, ‘pertengkaran’ antara FIFTY FIFTY dan ATTRAKT pun diduga masih akan berlanjut, dengan prosesi secara legal.
Tuduhan Terhadap CEO ATTRAKT
Seperti yang diketahui, pada tanggal 17 Agustus 2023, para member FIFTY FIFTY mulai gugat CEO ATTRAKT Jeon Hong Joon secara hukum.
Hal tersebut, disampaikan oleh representasi perusahaan legal bernama Barun yang menyatakan pihak agensi melanggar ‘kepercayaan’ antara mereka dan para member.
Secara spesifik, para member gugat Jeon dengan alasan akan pelanggaran undang-undang hukum berat, dan lainnya akan kejahatan ekonomi khusus.
Sebelumnya, para member FIFTY FIFTY merupakan bagian dari agensi Star Crew Entertainment milik Jeon. Akan tetapi, sebelum debut member, mereka ditransfer ke agensi baru Jeon, yakni ATTRAKT.
Dengan tanggapan yang pernah disampaikan oleh Barun di pengadilan, mereka mendorong isu terkait finansial. Yakni, akan dana dan utang yang ditransfer antara kedua perusahaan Star Crew Entertainment dan ATTRAKT.
Dalam pernyataan yang diberitakan oleh Barun, mereka menyatakan berbagai tanggapan mereka akan ‘kesalahan’ yang dilakukan oleh Jeon.
“Terungkap bahwa CEO Jeon Hong Joon menggunakan pembayaran di muka Star Crew Entertainment. Yang, didapatkan dari album distributor mereka untuk pengeluaran yang tidak dikenal,” terang Barun.
“Lalu secara nominal memasukkan itu di bawah biaya investasi grup girl, dan musik digital FIFTY FIFTY dan penghasilan album yang digunakan untuk membayar utang,” sambungnya.
Lalu, Barun pun sempat menyatakan akan penghindaran tanggung jawab ATTRAKT dalam menyediakan ‘transparansi’ secara finansial ke para member.
“Sampai sekarang, agensi [ATTRAKT] telah secara konsisten menghindari tanggung jawab dengan membuat ringan permohonan FIFTY FIFY. Akan, disposisi sementara sebagai komplain terkait pembayaran akan penghasilan mereka,” terang Barun.
“Akan tetapi, [keluhan] member FIFTY FIFTY terkait menundanya agensi dalam menyediakan pernyataan akan penghasilan mereka,” sambungnya.
“[Lalu], pendapatan yang hilang, dan pelanggaran akan kewajiban penyelesaian mereka melebihi batas komplain,” tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.