Fishtopher, Kucing Depresi yang Viral Akhirnya Diadopsi dari Tempat Penampungannya

Fishtopher, kucing Bengal depresi yang berada di penampungan Homeward Bound, Blackwood, New Jersey. (Sumber: Petfinder)

ANDALPOST.COM – Pecinta kucing baru saja dibuat haru dengan kisah perjalanan hidup Fishtopher, kucing depresi yang viral di media sosial, akhirnya mendapatkan majikan baru. 

Pada hari Kamis, 24 November 2022, seorang pengguna akun Twitter @MollyClarke membagikan sebuah tangkapan layar sebuah postingan dari Petfinder, pusat adopsi hewan daring yang ada di Amerika Utara.

Postingan tersebut menampilkan seekor kucing besar yang dideskripsikan dengan “sangat sedih dan tertekan” dan juga sulit beradaptasi di tempat penampungan.

“Dia sangat sedih dan depresi, dia hanya akan makan jika ditemani,” tulis Petfinder dalam postingannya, “lima tahun Fishtopher ditemukan terlantar, mungkin dia merindukan keluarganya,” begitu lanjutannya.

Postingan tersebut ditangkap oleh @MollyClarke dan dibagikan ke media sosial dengan caption yang menyuruh orang-orang untuk segera mengadopsi Fishtopher.

“Sumpah, jika kalian tidak segera mengadopsi Fishtopher…” tulisnya sambil membagikan tangkapan layar tersebut beserta foto Fishtopher yang tampak sedih dengan mata sayunya.

Tweet tersebut viral dengan jumlah likes lebih dari 168.000 dan di-retweet lebih dari 21.000 oleh para pengguna Twitter. Berbagai tanggapan juga diberikan oleh para pecinta hewan yang berharap seseorang akan mengadopsi kucing Bengal tersebut.

Beruntungnya, tweet tersebut sampai di Laura Folts, perempuan berusia 22 tahun yang saat ini tinggal di Baltimore, Maryland.

Folts mengatakan kepada Insider (insider.com) bahwa dirinya dan pacarnya, Tanner Callahan (24), sebelumnya sudah banyak membicarakan soal mengadopsi hewan peliharaan.

Folts berkata bahwa saat itu dia mengirimkan tweet viral tersebut kepada pacarnya dengan niat bercanda, tetapi Callahan ternyata benar-benar mengajukan aplikasi dan mengeluarkan Fishtopher dari tempat penampungannya.

Mereka berdua berkendara dari Baltimore ke Blackwood dua hari setelah Tweet tersebut viral. Folts mengatakan bahwa saat itu tidak hanya mereka saja yang datang ke tempat penampungan tersebut karena banyak juga dari para pecinta kucing yang hendak mengadopsinya.

“Banyak orang yang datang untuk melihatnya, ada sekitar 8 atau 9 orang yang ingin melihatnya,” ujar Folts memberitahu, “tapi yang beruntung untuk membawanya pulang adalah kami,” tambahnya.

Para pegawai di tempat penampungan tersebut memberitahu kepada pasangan itu bahwa mereka mendapat banyak pertanyaan tentang Fishtopher, beberapa dari California dan beberapa lagi dari Arab Saudi.

Sejak dibawa oleh pasangan tersebut ke rumah, Folts mulai mendokumentasikan kehidupan Fishtopher bersama mereka. Ia bahkan sengaja membuat akun Twitter dan Instagram khusus untuk membagikan kehidupan Fishtopher agar para pendukung dan pengguna media sosial yang penasaran dengan keadaan Fishtopher saat ini bisa mengetahuinya.

“Saya berharap orang-orang bisa melakukan hal yang sama dengan kucing lainnya,” katanya.

“Banyak kucing yang unik dan spesial membutuhkan rumah dan uang saat ini. Banyak orang yang mendonasikan uang mereka untuk membelikan makanan Fishtoper kepada kami, tapi kami berkata ‘tidak, berikanlah uang itu kepada kucing yang tidak punya rumah sekarang,” tambahnya.

Lysa Boston, Direktur Eksekutif Homeward Bound tempat penampungan Fishtopher, mengatakan bahwa saat ini pusat penampungan tersebut telah melebihi kapasitas. Ia berharap orang-orang bisa terinspirasi dari cerita Folts dan Callahan yang mengadopsi Fishtopher.

“Kami sangat senang dengan semua perhatian yang ia dapatkan. Kami berharap hal itu akan membuat orang-orang menyadari bahwa kami memiliki begitu banyak kucing dan anjing terlantar yang butuh untuk diadopsi,” tutupnya. (MIC/FAU)