ANDALPOST.COM – Pemenang penghargaan fotografi Sony World Photography Awards telah menolak hadiahnya setelah mengungkapkan karyanya dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI), Senin (17/4/2023).
Entri seniman Jerman Boris Eldagsen yang berjudul “Pseudomnesia: The Electrician”, memenangkan kategori kreatif terbuka di ajang penghargaan tersebut minggu lalu.
Dia mengatakan menggunakan gambar untuk menguji kompetisi dan untuk membuat diskusi tentang masa depan fotografi.
Penyelenggara penghargaan mengatakan Eldagsen telah menyesatkan mereka tentang tingkat AI yang akan terlibat.
Dalam pernyataan yang dibagikan di situs webnya, Eldagsen mengakui bahwa dia telah menjadi “monyet nakal”. Ia berterima kasih kepada juri karena “memilih gambar saya dan menjadikan ini momen bersejarah,”. Sambil mempertanyakan apakah ada di antara mereka yang “tahu atau curiga bahwa itu dihasilkan oleh AI”.
Di saat yang sama, Eldagsen juga menekankan bahwa foto yang dihasilkan oleh AI tidak boleh berkompetisi di dalam sebuah penghargaan seperti Sony World Photography Awards.
Tidak Menerima Penghargaan
Dengan alasan tersebut, maka Eldagsen pun tidak menerima penghargaan yang tadinya akan diberikan kepadanya.
Gambar tersebut menunjukkan potret hitam-putih yang menghantui dari dua wanita dari generasi yang berbeda.
Tapi, Eldagsen menunjuk, “Ada sesuatu tentang ini yang terasa tidak benar, bukan?”
Sesuatu itu, tentu saja, fakta bahwa itu sama sekali bukan foto asli. Melainkan gambar yang diproduksi secara sintetis.
Penggunaan AI dalam segala hal mulai dari penulisan lagu dan esai, hingga mobil tanpa pengemudi. Terapis kotak obrolan, dan pengembangan kedokteran telah banyak diperdebatkan dalam beberapa bulan terakhir.
Sekarang, kesesuaian dan kegunaannya terkait fotografi, terutama deepfake, telah menjadi fokus.
Respon Dunia Fotografi
Seorang juru bicara Organisasi Fotografi Dunia mengatakan bahwa selama diskusi mereka dengan artis. Sebelum diumumkan sebagai pemenang, dia telah mengonfirmasi bahwa karya tersebut adalah “kreasi bersama” dari gambarnya menggunakan AI.
Dia mencatat minatnya pada “kemungkinan kreatif generator AI”. Sementara “menekankan gambar sangat bergantung pada kekayaan pengetahuan fotografinya”.
“Kategori kreatif dari kompetisi terbuka menyambut berbagai pendekatan eksperimental untuk pembuatan gambar. Dari sianotipe dan rayograf hingga praktik digital mutakhir,” tambahnya.
Juru bicara tersebut mendukung penuh partisipasi Eldagsen dalam kompetisi tersebut.
Namun, dikarenakan Eldagsen sendiri tidak ingin menerima penghargaan yang diberikan kepadanya. Maka ia pun dikeluarkan dari kompetisi tersebut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.