ANDALPOST.COM – Pada sebuah wawancara eksklusif dengan BBC pada Jumat (16/06/2023), ketua dan bos Foxconn, Young Liu, mengungkapkan apa yang akan terjadi di masa depan untuk perusahaan Taiwan tersebut.
Menurutnya, meskipun perusahaan tersebut telah beralih beberapa rantai pasokan dari China, hal tersebut malah akan mendorong pertumbuhannya di beberapa dekade ke depan.
Liu menganggap Foxconn harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk, seiring dengan meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
“Kami berharap perdamaian dan stabilitas akan menjadi sesuatu yang akan diingat oleh para pemimpin kedua negara ini,” ujar Liu yang berusia 67 tahun di kantornya di Taipei, ibu kota Taiwan.
“Tapi sebagai bisnis, sebagai CEO, saya harus memikirkan bagaimana jika kasus terburuk terjadi?” sambungnya.
Skenario terburuk yang dimaksudkan antara lain adalah bagaimana Beijing akan memblokade Taiwan.
Lainnya, yaitu mungkin menginvasi pulau tersebut sebab China telah menganggapnya sebagai daerah miliknya.
Perencanaan kelangsungan bisnis Foxconn telah berjalan. Perusahaan itu sendiri telah memindahkan beberapa lini produksi.
Khususnya, yang berhubungan dengan keamanan negara dari China ke negara lain seperti Meksiko dan Vietnam.
Diperkirakan yang dimaksudkan oleh Liu adalah server yang dibuat oleh Foxconn, yang digunakan sebagai pusat data untuk menyimpan informasi yang terbilang sensitif.
Beralih ke Produksi Kendaraan Listrik
Hon Hai Technology Group atau lebih seringkali dikenal dengan nama Foxconn, bertujuan untuk membuat setidaknya 5 persen dari populasi kendaraan listrik (Electric Vehicles/EV) di seluruh dunia pada tahun 2025.
Rencananya, perusahaan tersebut tidak akan menjual mobil yang dibuatnya di bawah namanya sendiri. Malah, berencana untuk membuat mobil untuk merk perusahaan lain.
Sama seperti bagaimana Magna Steyr di Eropa membangun mobil untuk perusahaan pembuat mobil layaknya Jaguar, Mercedes, dan BMW.
Di Amerika Serikat, Foxconn baru-baru ini mulai membangun mobil pick up elektrik di pabrik Lordstown, Ohio. Dulunya, pabrik ini membuat mobil kecil untuk General Motors (GM).
Foxconn juga sudah memiliki perjanjian dengan Fisker Inc. untuk membangun mobil yang disebut Fisker sebagai “Pir”, yang berbentuk kecil dengan harga terjangkau.
Startup lain yang berbasis di California, Indi EV, juga setuju Foxconn membangun mobilnya, Indi One.
Namun, masih belum jelas apakah akan ada keinsinyuran Foxconn sendiri dalam pembuatan mobil-mobil listrik itu.
Seorang juru bicara Fisker mengindikasikan bahwa Pear mungkin memiliki beberapa komponen atau perangkat lunak Foxconn.
Tetapi, sebagian besar akan menggunakan desain CEO-nya, Henrik Fisker sendiri.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.