ANDALPOST.COM – Satu minggu usai FIFA umumkan batalnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20, tanah air tetap hangat akan isu ini.
Deretan nama bahkan ikut terseret dan Ganjar Pranowo menjadi salah satunya. Lantaran Gubernur Jawa Tengah itu dianggap punya andil dalam batalnya agenda besar FIFA tersebut.
Walau diketahui, Ganjar bukanlah seseorang yang menjabat sebagai ketua ataupun anggota di federasi sepak bola negeri ini. Hal tersebut juga menarik perhatian Najwa Shihab, dengan membuat sesi wawancara eksklusif dengan Ganjar.
Video wawancara eksklusif yang diunggah pada Selasa (4/04/) ini berdurasi 34 menit 48 detik. Menampilkan beragam pertanyaan yang muncul di kepala para masyarakat Indonesia.
Tidak heran, belum cukup sehari video tersebut diupload, video tersebut berhasil menyita 3,9 juta pasang mata.
Di awal video tersebut, Ganjar Pranowo tidak segan langsung menyampaikan permintaan maaf kepada para atlet dan juga para suporter bola. Tak lupa ia juga memberi semangatnya untuk terus maju.
Walau ia mendapat banyak kecaman dari publik, termasuk sejumlah warganet yang menuliskan beragam komentar bernada protes maupun cibiran di akun media sosial miliknya, Ganjar mengaku tidak menyesal menyampaikan statement penolakan terhadap Timnas Israel untuk bermain di Indonesia.
Latar Belakang Ganjar Menolak Israel
Sebelumnya, Ganjar memang tergolong cukup vokal untuk menyampaikan ketidakinginannya akan Israel bermain di Indonesia. Saah satunya ialah ia mendorong pemerintah untuk melakukan lobi agar pada Piala Dunia U-20, Israel tidak diikutkan.
“Dalam konteks (Piala Dunia) U-20 kami mendorong upaya-upaya yang mesti dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini menerobos agar U-20 tetap sukses tapi tidak menghadirkan Israel,” tegas Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2023).
Sikap yang diambil oleh Ganjar ini memang berdasarkan nilai sikap partai yang mengusung namanya menjadi Gubernur Jawa Tengah yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebab seperti yang kita ketahui bersama founding PDIP sendiri ialah anak dari pendiri bangsa yaitu Soekarno yang sejak dahulu kala mendorong untuk kemerdekaan Palestina.
“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.