Google Janji Tambahkan Watermark Konten AI
Berikutnya, selain pengumuman terkait pembaruan untuk produk Workspace, Google sempat ‘berjanji’ akan menambahkan ‘Watermark’ untuk konten berjenis AI.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat lalu, di mana berbagai perusahaan-perusahaan asal AS bertemu dengannya di Gedung Putih (White House).
Diketahui, berbagai perusahaan AI termasuk OpenAI, Meta Platforms, dan Alphabet (Google) telah melakukan komitmen ‘sukarela’. Khususnya, untuk menambahkan berbagai tindakan seperti menambahkan suatu ‘Watermark’.
Penambahan ‘Watermark’ (bentuk logo, teks, dll yang biasanya transparan dalam sebuah gambar, video, dan lainnya), ditujukan agar orang dapat mengetahuinya.
Seperti yang diketahui, berbagai aplikasi AI generatif, yang menggunakan data-data pengguna untuk menciptakan konten, seperti ChatGPT sudah cukup populer.
Berbagai pembuat kebijakan di seluruh dunia, sedang melakukan berbagai upaya terkait pembatasan akan konten AI generatif itu, untuk mengurangi risiko ‘bahaya’. Khususnya, dalam bidang keamanan nasional dan ekonomi negara.
Di AS sendiri, terdapat ‘keterlambatan’ dalam melakukan implementasi atas regulasi pembatasan untuk konten yang dihasilkan AI generatif.
Contohnya, seperti cara untuk membedakan yang mana gambar yang asli dan gambar yang dihasilkan oleh AI. Serta, cara membedakan audio yang dihasilkan antara AI dan manusia.
Presiden Biden menyatakan bahwa ia sedang berupaya untuk mengembangkan suatu perintah eksekutif dan legislasi terkait teknologi AI.
“Kita akan melihat lebih banyak perubahan teknologi dalam 10 tahun ke depan, atau dalam beberapa tahun ke depan, daripada apa yang kita lihat 50 tahun yang lalu,” ungkap Biden.
Alhasil, sistem ‘Watermark’ tersebut, dapat diterapkan pada seluruh jenis konten seperti teks, gambar, audio, dan video yang dihasilkan AI. (adk/lfr)