Selain itu, bengkel Trans-cab saat ini hanya melayani armada taksi dan mobil pribadi sewaannya sendiri.
Bahkan jika Grab Rentals sepenuhnya bergantung pada bengkel Trans-cab setelah akuisisi yang diusulkan, bengkel pihak ketiga masih dapat melayani armada sewa lainnya di Singapura, dan mobil pribadi secara lebih umum.
Mereka juga mencatat bahwa di bawah kerangka peraturan point-to-point Singapura, pengemudi bebas menggunakan platform apa pun untuk menawarkan tumpangan. Belum lagi peraturan tersebut mewajibkan semua penyedia layanan ride-hail dan street-hail dengan ukuran armada minimal 800 kendaraan untuk memiliki lisensi.
“Diperkirakan tidak akan ada peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengemudi di platform seluler Grab dibandingkan dengan sebelum akuisisi yang diusulkan,” ujar Grab dan Trans-cab menambahkan.
Akuisisi Trans-cab yang direncanakan oleh Grab mengikuti penggabungan Taksi Strides dan Taksi Premier pada bulan Mei untuk membentuk operator taksi terbesar kedua di Singapura.
Pada tahun 2018, CCCS mendenda platform Grab dan ride-hailing Uber sebesar S$13 juta atas merger mereka.
Kesepakatan itu menyebabkan berkurangnya persaingan secara substansial di pasar, menyoroti kenaikan harga Grab dan perubahan pada program loyalitasnya setelah membeli lebih dari operasi Uber di Asia Tenggara. (xin/fau)