“Ini diperlukan visa seperti dulu, saya khawatir bukan takut. Saya khawatir mereka akan memilih destinasi wisata yang lain, bukan ke Indonesia dan ke Bali lagi. Oleh karenanya dengan kepala dingin kita selesaikan, kita duduk bersama dan evaluasi.” sambungnya.
“Berapa sih persentasenya (turis Rusia yang melakukan pelanggaran). Sedangkan, turis Rusia ke sini dibandingkan yang melanggar aturan mungkin tidak setiap hari yang melanggar. Tapi marilah kita duduk bersama, kita selesaikan.” tambahnya.
Berdampak kepada Bisnis Rental Motor
Ia menambahkan, bahwa kebijakan ini tidak hanya berdampak bagi tempat wisata di Bali saja, melainkan juga akan berdampak pada pengusaha rental motor. Hal tersebut lantaran turis Rusia yang sangat suka mengendarai motor di Bali.
Oleh karena itu, ia sangat meminta kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk mengevaluasi lebih lanjut. Mengenai usulan yang dapat mempengaruhi pemulihan pariwisata Bali.
“Sebab WNA Rusia itu senangnya naik sepeda motor, hobinya naik sepeda motor kemana – mana. Bebas menghirup udara yang betul – betul diharapkan di Bali, ketimbang cuaca di negaranya yang dingin dan angin keras. Di sini mereka menikmati sekali.” tutur I Gede Dharma Wijaya.
“Kami masih membutuhkan pemulihan pariwisata secara maksimal.” tutupnya. (rge/zaa)