Pihak Meta juga menjelaskan, bagaimana mereka akan terus berjuang melawan setiap distorsi dari FTC (Federal Trade Commission). Khususnya, terkait tuduhan atas perusahaan mereka yang melanggar undang-undang antitrust.
Tentunya, apa yang telah disampaikan oleh pengadilan banding AS merupakan sebuah ‘tamparan keras’ bagi para negara bagian yang memberikan tuntutan mereka terhadap Meta.
Alhasil, terdapat beberapa ‘regulator’ yang dengan terang-terangan mengatakan, adanya penyalahgunaan dominasi oleh perusahaan teknologi dalam bidang media sosial.
Mereka menyatakan, bahwa Meta merupakan sebuah contoh nyata dari perusahaan raksasa teknologi yang melakukan itu.
Melihat perusahaan mereka yang berada di ‘ambang ketidakpercayaan’ di AS, juru bicara Meta pun memberikan suatu pernyataan.
“Meta akan mempertahankan diri dengan penuh semangat, melawan distorsi FTC terhadap undang-undang anti monopoli dan serangan terhadap kisah sukses Amerika,” tulis juru bicara Meta dalam sebuah email klarifikasi.
“[Khususnya], yang bertentangan dengan kepentingan orang. [Serta], bisnis yang menghargai layanan kami,” tutupnya. (ben/adk)