ANDALPOST.COM — Rabu (29/11/2023), harga minyak dunia mengalami kenaikan signifikan seiring perhatian investor yang beralih ke pertemuan OPEC+ untuk menentukan kebijakan produksi.
Sementara gangguan pasokan akibat badai di Laut Hitam dan penurunan inventaris minyak AS mendorong aktivitas pembelian.
Kontrak berjangka minyak mentah Brent naik sebanyak 86 sen atau 1,1%, mencapai $82,54 (Rp 1,7 Juta) per barel pada pukul 10.31 GMT.
Sementara itu, kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan sebesar 93 sen atau 1,2%, mencapai $77,34 (Rp 1,1 Juta) per barel.
Kedua indeks ini mengalami kenaikan sekitar 2% pada hari Selasa seiring antisipasi pasar terhadap kemungkinan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.
Seperti Rusia (OPEC+), akan memperpanjang atau memperdalam pemangkasan pasokan.
Tindak Lanjut dari OPEC+
OPEC+ pun melanjutkan pembicaraan pada Rabu (29/11/2023), yang beberapa sumber gambarkan sebagai sulit.
“Jika mereka (OPEC+) gagal mencapai kesepakatan awal, kita tidak bisa mengesampingkan risiko pertemuan akan lebih lanjut ditunda, yang kemungkinan besar akan memberikan tekanan turun pada harga minyak,” demikian disampaikan analis dari bank ING dalam sebuah catatan kepada kliennya.
Badai parah di wilayah Laut Hitam telah mengganggu ekspor minyak sebanyak 2 juta barel per hari (bpd) dari Kazakhstan dan Rusia, demikian diungkapkan oleh pejabat pemerintah dan data agen pelabuhan. Hal itu meningkatkan potensi keterbatasan pasokan dalam jangka pendek.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.