Ladang minyak terbesar Kazakhstan melaporkan pemotongan produksi minyak harian sebesar 56% mulai 27 November, demikian dinyatakan oleh Kementerian Energi Kazakhstan.
Kondisi di Laut Hitam tersebut memang cukup parah. Pihak pemantau cuaca di Kazakhstan mengatakan bahwa terjadi gelombang tinggi di area lepas pantai yang merupakan area pengeboran minyak.
Bahkan ia menyebutkan ada dua kapal tanker yang masih terjebak di wilayah tersebut.
Pasar minyak juga mendapat dukungan dari penurunan inventaris minyak mentah AS.
Inventaris minyak mentah AS turun sebanyak 817.000 barel pada minggu lalu, sesuai dengan sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute.
Delapan analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata penurunan inventaris minyak sekitar 900.000 barel pada minggu hingga 24 November.
Data mingguan pemerintah AS mengenai stok diperkirakan akan dirilis pada hari Rabu.
Dengan berbagai perkembangan ini, harga minyak naik menjelang pertemuan OPEC+, dengan kontrak berjangka Brent mencapai $82,54 per barel dan kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS mencapai $77,34 per barel.
Gangguan pasokan di wilayah Laut Hitam dan penurunan inventaris minyak AS turut berkontribusi pada kenaikan harga minyak.
Pertemuan OPEC+, yang diharapkan menentukan kebijakan produksi tahun depan, terus berlanjut pada Rabu, dengan sumber yang menggambarkan pembicaraan sebagai sulit.
Badai parah di wilayah Laut Hitam telah mengganggu ekspor minyak yang signifikan dari Kazakhstan dan Rusia. Sementara inventaris minyak mentah AS yang menurun turut mendukung kenaikan harga minyak. (paa/ads)