Kerajaan Mendapat Penurunan Peringkat dari Dana Moneter Internasional
Namun, untuk semua upaya diversifikasi kerajaan di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman, kemajuan perekonomiannya masih sangatlah lambat dan bergantung pada energi. Minyak dan produk terkait seperti bahan kimia dan plastik menyumbang sekitar 90% dari ekspor tahun lalu, menurut Bloomberg.
Pemotongan Minyak Saudi melemparkan ekonomi menonjol tahun lalu ke jalur lambat bulan ini. Dimana inisiden kali ini membuat kerajaan mendapat penurunan peringkat terbesar di antara ekonomi utama dari Dana Moneter Internasional.
Pemberi pinjaman yang berbasis di Washington memangkas prospek pertumbuhan kerajaan untuk 2023 menjadi 1,9%, revisi turun 1,2 poin presentasi.
Pertumbuhan ekonomi mencapai hampir 9% tahun lalu, tercepat di Kelompok 20, didorong oleh rekor produksi minyak mentah dan perang Rusia di pasar energi Ukraina yang bergolak. Itu membantu PDB Arab Saudi melampaui $1 triliun untuk pertama kalinya.
Pangeran Mohammed, penguasa de facto negara itu, sedang menjalani setengah dari rencana Visi 2030 untuk mengubah negara. Dia ingin meningkatkan pangsa ekonomi sektor swasta menjadi 65% dan mencoba meningkatkan industri seperti olahraga , pariwisata, dan kendaraan listrik. (paa/rge)