ANDALPOST.COM — Menjelang musim liburan, raksasa mainan Amerika Hasbro bergulat dengan penjualan yang lebih lemah. Hal tersebut menyebabkan keputusan untuk memangkas sekitar 1.100 pekerjaan secara global.
Perusahaan yang terkenal dengan merek-merek ikonik seperti action figure Transformers, Monopoly, dan Dungeons & Dragons ini menghadapi tantangan. Sebab industri mainan mengalami penurunan permintaan produk-produknya.
CEO Hasbro, Chris Cocks mengakui kesulitan tersebut dalam email yang dikirimkan kepada karyawannya. Ia menyatakan, “hambatan pasar… telah terbukti lebih kuat dan lebih persisten dari yang direncanakan.”
Cocks pun menyatakan pemahamannya atas kesulitan yang bertambah selama musim liburan, dan mengakui bahwa “tidak menutup-nutupi betapa sulitnya hal ini, terutama bagi karyawan yang terkena dampak langsung.”
Pemutusan hubungan kerja ini mengikuti putaran sebelumnya yaitu pengurangan 800 pekerja pada awal tahun ini sebagai upaya Hasbro untuk mengatasi kemerosotan industri.
Perusahaan mengantisipasi menyelesaikan sebagian besar PHK dalam 18 hingga 24 bulan ke depan.
Keputusan tersebut menggarisbawahi tantangan signifikan yang dihadapi produsen mainan dalam iklim ekonomi saat ini.
Gambaran Kondisi Perusahaan
Dalam emailnya, Cocks memberikan wawasan mengenai prospek perusahaan. Di mana mengungkapkan bahwa Hasbro memperkirakan potensi penurunan penjualan hingga 15% selama musim liburan ini.
Melemahnya permintaan mainan pun telah menghadirkan tantangan yang tidak terduga. Sehingga memaksa perusahaan untuk mengambil langkah-langkah untuk menyelaraskan dengan dinamika pasar yang terus berkembang.
Perjuangan industri mainan yang lebih luas tidak luput dari pesaing utama Hasbro, yakni Mattel, yang berhasil mengatasi tantangan-tantangan di sektor ini. Sebagian sebagian berkat dorongan dari merek “Barbie”.
Ketahanan Mattel menyoroti beragam dampak dalam industri dan pentingnya beradaptasi terhadap perubahan preferensi konsumen.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.