ANDALPOST.COM – Piala Dunia yang diselenggarakan oleh FIFA pasti menghasilkan permainan yang luar biasa setiap empat tahun sekali. Acara besar sepak bola dunia ini membuat para penggemarnya setia menunggu ajang ini.
Piala Dunia merupakan acara besar yang selalu ditunggu oleh pecinta bola di seluruh dunia. Acara sepak bola milik FIFA ini menjadi sebuah pentas besar bagi para pemain-pemain hebat dunia.
Di Piala Dunia, para pemain akan membela negara mereka masing-masing. Bisa jadi, mereka akan melawan rekan seklubnya di turnamen ini. Tidak hanya itu, untuk bisa lolos menjadi peserta FIFA, sebuah tim harus melewati proses yang panjang.
Dilansir dari USA Today, masing-masing dari enam konfederasi sepak bola regional FIFA, termasuk negara tuan rumah, akan diwakilkan dalam kompetisi tersebut. Pertandingan yang disebut “Kualifikasi Piala Dunia” dimainkan di setiap konfederasi menjelang Piala Dunia.
- UEFA (Eropa): 13 tim lolos
- CONMEBOL (Amerika Selatan): 5 tim
- CONCACAF (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia): 4 tim
- AFC (Asia plus Australia): 5 tim
- CAF (Afrika): 5 tim
- OFC (Oseania): 0 tim
Dalam sistem ini, kemenangan bernilai tiga poin, seri untuk satu, dan kekalahan bernilai nol. Dalam kebanyakan kasus, tim-tim teratas dan terandal di babak kualifikasi konfederasi dikirim untuk mewakili konfederasi itu di Piala Dunia.
Baik jumlah tim yang dikirim oleh masing-masing konfederasi maupun persyaratan untuk membuat skuad yang bervariasi.
Mengingat perjalan panjang yang dilalui setiap tim untuk dapat bertanding di Piala Dunia, mereka selalu mencoba untuk berhati-hati dalam setiap pertandingannya. Hal ini berimbas pada banyaknya pertandingan dengan skor kacamata hingga peluit panjang dibunyikan.
Pada Piala Dunia 2022, saat berita ini ditulis (30/11/2022) sudah ada lima pertandingan dengan hasil 0-0 dari total 36 pertandingan.
Pertandingna tersebut adalah Meksiko vs Polandia, Denmark vs Tunisia, Maroko vs Kroasia, Uruguay vs Korea Selatan, dan Inggris vs AS. Hanya tersisa dua pertandingan lagi untuk menyamai jumlah rekor di Piala Dunia.
Berbeda jauh dengan Piala Dunia 2018, saat itu hanya ada satu hasil imbang tanpa gol yakni pertandingan yang dilakukan oleh Prancis dan Denmark.
Hal ini disebabkan karena banyak tim yang tidak ingin mengambil terlalu banyak risiko di awal. Kabar ini disampaikan oleh mantan pemain internasional Nigeria, Sunday Oliseh, dikutip dari Yahoo News.
“Data sebelumnya menunjukkan sekitar 70 persen tim yang kalah di pertandingan pertama mereka tersingkir di babak penyisihan grup dan mereka semua sadar akan hal itu.”
Pada hari Kamis (24/11/2022), pertandingan Uruguay melawan Korea Selatan adalah pertemuan Piala Dunia pertama di abad ke-21 yang berakhir tanpa satu pun tembakan ke gawang.
“Banyak tim mengandalkan pendekatan yang hati-hati,” kata pelatih veteran Italia, Alberto Zaccheroni.
“Banyak tim menurunkan lima bek dan bermain sangat ketat dan kompak. Mereka ingin memastikan setidaknya satu poin dari pertandingan pertama mereka dan jika ada peluang, coba raih untuk memenangkan pertandingan.”
Meskipun Inggris mengalahkan Iran 6-2 dan Spanyol mengalahkan Kosta Rika 7-0, sejauh ini ada lebih sedikit gol per pertandingan di Qatar daripada di Rusia atau di Brasil pada 2014.
(AZI/MIC)