ANDALPOST.COM — Hyundai dan Kia sebagai perusahaan otomotif dari Korea Selatan gagal melengkapi jutaan produk kendaraannya menggunakan teknologi anti-pencurian modern.
Hal ini mengakibatkan kedua perusahaan tersebut menjadi objek penyelidikan Jaksa Agung Connecticut, salah satu negara bagian di Amerika Serikat.
Dalam siaran pers yang diselenggarakan pada Selasa (20/6/2023), Jaksa Agung William Tong menyatakan tuduhannya terhadap kedua perusahaan pembuat mobil dari Korea Selatan itu.
Tuduhan tersebut berisikan bahwa Hyundai dan Kia telah mengabaikan panggilan berulang kali untuk memasang perangkat keras yang dikenal sebagai engine immobilizer.
Engine immobilizer ini penting untuk dipasang pada mobil karena memiliki fungsi untuk mencegah kendaraan dari kabel panas hingga dicuri.
Sementara akhir-akhir ini, viral sebuah unggahan video seseorang yang dapat dengan cepat menyalakan mobil hanya menggunakan kabel USB.
Tong mengatakan, bahwa pihaknya sudah berulang kali menghubungi Hyundai dan Kia untuk memperbaiki permasalahan ini tetapi tidak ada hasil.
Adanya panggilan berulang kali kepada pihak dari kedua perusahaan tersebut juga dilakukan. Sebab sudah banyak bukti betapa mudahnya menyalakan mobil-mobil dari merek tersebut.
“Kami telah berulang kali meminta Hyundai dan Kia untuk memperbaikinya dan mengatasi kerentanan keamanan publik yang mencolok di kendaraan mereka. Apapun yang telah mereka lakukan hingga saat ini jelas tidak berhasil,” ucap Tong.
“Kami memiliki video viral di seluruh internet yang mengajari anak-anak cara menyalakan mobil-mobil ini dalam hitungan detik dan memuliakan mengemudi sembrono yang telah mengakibatkan cedera dan banyak kematian di seluruh negeri,” tambahnya.
Tong kemudian menjelaskan bahwa karena hal ini, ada banyak perusahaan asuransi besar yang kini telah menolak untuk menanggung kerugian jika kendaraan dicuri.
“Saya telah meluncurkan penyelidikan ini untuk memaksa Hyundai dan Kia mengungkapkan setiap diskusi dan keputusan yang mengarah pada penjualan mobil-mobil yang rawan pencurian ini, serta biaya dan analisis perbaikan potensial,” tuturnya.
Sementara ini, perwakilan dari Hyundai, yang memiliki Kia, belum menanggapi atau memberikan komentar apa pun.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.