Gugatan Sebelumnya Kepada Hyundai dan Kia
Gugatan ini merupakan tindakan yang dilakukan sebagai tindakan lanjutan penyelesaian class action atau gugatan yang diajukan oleh pihak yang dirugikan dalam jumlah banyak.
Lebih tepatnya, gugatan class action ini dirancang untuk mencakup sekitar 9 juta pemilik AS.
Penyelesaian ini mencakup $145 juta untuk kerugian di luar tanggungan konsumen yang mobilnya dicuri. Serta tawaran untuk meningkatkan kendaraan tanpa immobilizer anti-pencurian.
Meskipun kedua perusahaan telah mengambil tindakan untuk menghadapi permasalahan perusahaanya, upaya tersebut dinilai masih kurang dan tidak menghasilkan.
Maka dari itu, Jaksa Agung California Rob Bonta dan 17 jaksa agung lainnya pada Kamis, (20/4/2023), meminta Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional untuk menarik kembali kendaraan Hyundai dan Kia yang “tidak aman”.
Lebih tepatnya, produk kedua perusahaan yang dinilai tidak aman ini merupakan kendaraan yang diproduksi antara tahun 2011 dan 2022.
Pengembangan Perangkat Lunak Hyundai dan Kia
Pada Februari 2023, kedua perusahaan otomotif ini telah mengembangkan perangkat lunak kendaraannya. Guna pencurian pada jutaan kendaraannya yang tidak memiliki immobilizer dan akan memberikannya secara gratis pada pemilik kendaraan.
Perangkat lunak ini merupakan teknologi yang diperbarui, untuk memperpanjang durasi bunyi alarm dari 30 detik menjadi satu menit.
Selain itu, kendaraan hanya dapat dinyalakan dengan memerlukan kunci yang berada di saklar pengapian.
Untuk Hyundai, mereka akan memberi pelanggannya stiker jendela yang memperingatkan para calon pencuri bahwa kendaraan tersebut dilengkapi dengan pelindung anti-pencurian.
Sedangkan, Kia telah meluncurkan pembaruan perangkat lunak gratis secara bertahap. Serta pembaruan kendaraan dilakukan pada akhir bulan Februari. (ala/ads)