Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

IEA Sebut Permintaan Minyak, Gas, dan Batu Bara akan Mencapai Puncak pada 2030

Matahari terbit di balik menara pendingin Pembangkit Listrik Kendal, pembangkit listrik tenaga batu bara milik utilitas Eskom Afrika Selatan, di provinsi Mpumalanga, Afrika Selatan pada 17 Januari 2023. (Foto: Reuters/Siphiwe Sibeko)

ANDALPOST.COM — Permintaan bahan bakar fosil dunia akan mencapai puncaknya pada tahun 2030 mendatang lantaran semakin banyak mobil listrik yang beredar di pasaran, Selasa (24/10/2023).

Selain itu, perekonomian Tiongkok tumbuh lebih lambat dan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan juga mempengaruhi hal tersebut, kata Badan Energi Internasional (IEA).

Laporan dari IEA, yang memberikan masukan kepada negara-negara industri, kontras dengan pandangan kelompok produsen minyak, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Di mana mereka melihat permintaan minyak meningkat jauh setelah tahun 2030 dan menyerukan triliunan investasi baru di sektor minyak.

Dalam Outlook Energi Dunia tahunan yang dirilis pada Selasa, IEA mengatakan puncak permintaan minyak, gas alam, dan batu bara terlihat pada dekade ini dalam skenario yang didasarkan pada kebijakan pemerintah saat ini. Hal tersebut pun baru pertama kalinya terjadi.

“Transisi menuju energi ramah lingkungan sedang terjadi di seluruh dunia dan hal ini tidak dapat dihentikan. Ini bukan soal ‘jika’, ini hanya soal ‘seberapa cepat’, dan semakin cepat semakin baik bagi kita semua,” kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol.

“Pemerintah, perusahaan, dan investor perlu mendukung transisi energi ramah lingkungan, bukan menghalanginya,” imbuhnya.

Tetapi, IEA juga mengatakan permintaan bahan bakar fosil masih terlalu tinggi untuk memenuhi tujuan Perjanjian Paris yang membatasi kenaikan suhu rata-rata global hingga 1,5 derajat Celcius.

“Hal ini tidak hanya berisiko memperburuk dampak iklim setelah setahun mengalami suhu panas yang memecahkan rekor, namun juga merusak keamanan sistem energi, yang dibangun untuk dunia yang lebih dingin dengan kejadian cuaca yang tidak terlalu ekstrem,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Perubahan Peran China

Pada tahun 2030, IEA memperkirakan akan ada 10 kali lebih banyak mobil listrik yang beredar di seluruh dunia.

Laporan tersebut melihat potensi besar panel surya dalam bauran energi masa depan. (Foto: REUTERS)

Organisasi tersebut juga mengatakan bahwa kebijakan yang mendukung energi ramah lingkungan di pasar-pasar utama akan membebani permintaan bahan bakar fosil di masa depan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.